BNNK Grebek Ladang Ganja
BERITA BOGOR - Kebun pertanian milik mantan Presiden Soeharto dijadikan ladang ganja, digrebek petugas.
Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bogor (BNNK) berhasil menggerebek ladang ganja milik warga kampong Loji, Desa tapos, Kecamatan Ciawi, kemarin. Lokasinya berada paling ujung di lokasi perkebunan yang sekarang banyak di garap warga tersebut. Pengerebekan dipimpin langsung kepala BNNK, Nugraha Setia Budi.
“Pengerebekan ini kami lakukan setelah kami melakukan penyelidikan selama 3 hari terakhir. Kami menerima laporan dari warga, bahwa ada orang yang menanam bibit Ganja di area kebun Tapos. Setelah kami melakukan pedalaman, tadi malam pukul 2 dini hari kami melakukan pengerebekan ke rumah tersangka yang bernama Darmir dirumahnya, kampong Loji, Desa Tapos, kemudian pada pukul 5.30 tadi pagi tersangka kami bawa kelokasi untuk menunjukan lokasi penanaman ganja tersebut “ tutur Budi.
Selama ini pelaku , menyemai bibit ganja di sela-sela sayuran yang dia tanam. Tidakl banyak orang yang mengira, karena semaian bibit itu berada di tengah sayuran yang subur. “Darmir menggarap lahan garapan milik PT. Rejosari +- 1000 meter persegi. Nah di situlah dia menyemai bibit-bibit ganja itu. Setelah sedikit besar, bibit-bibit itu dia pindah di lokasi lain di tebingan bawah kebun” tambahnya.
Lokasi tempat penyemaian dan penanaman menurut Budi memang subur dan terkamuflase dengan tanaman-tanaman yang lain. Tabiat pelaku pun sehari-hari juga seperti petani biasa. Namun, pelaku ini sudah menjalankan aksinya selama 5 tahun terakhir. Budi masih mendalami jaringan Darmir selama ini. “Dia mengaku dipakai sendiri, keterlibatan tersangka lain kami masih mendalaminya. Termasuk lokasi-lokasi lain yang bisa jadi masih ada di sekitaran lokasi ini. Kami masih akan terus menyisir dan mengembangkan kasus ini,” ungkapnya.
Kejadian nekat dilakukan pelaku ditengah-tengah penyisiran barang bukti pada pukul 8 pagi, Darmir nekat melarikan diri melompat ke hutan di bawah gubug tempat penyimpanan barang bukti. Petugas BNN langsung mengejar, namun karena medanya yang sangat curam dengan semak belukar yang rapat, pelaku belum bisa ditemukan. Unit K-9 dari Kelapa Dua, Depok didatangkan kelokasi untuk membantu menyisir pengejaran terhadap pelaku. Namun hingga pukul 4 sore, pelaku juga belum bisa di temukan.
“Kami akan terus melakukan pengejaran mala mini. Pelaku harus tetap ditemukan Jumlah barang bukti yang berhasil diamankan pihak BNN adalah 2 karung pohon ganja kering dengan Bobot kurang lebih 2 kg, dan ratusan bibit ganja serta satu kiloan biji ganja yang siap semai. Barang bukti tersebut selanjutnya di amankan BNN sebagai barang bukti.
Pantauan Berita Bogor, Lokasi penanaman ganja tersebut memang jauh dari pemukiman. Bahkan bibit – bibit yang di semai diantara tanaman Buncis, bawang daun dan rerumputan liar tersebut sangat susah untuk dikenali. Karena pada saat berukuran kurang lebih10 cm, bibit tersebut sudah dipindah di lokasi lereng di bawah kebun. Lokasi masuknya pun seperti memasuki lorong tanaman semak, seperti jalan babi hutan. Area lokasi penanamannya juga tidak terlalu luas. Kurang lebih 50 m2.
Menurut Tantam, Petani yang menggarap lahan di samping lahan milik pelaku, mengaku bahwa dia tidak menyangka bila Darmir selama ini menanam ganja di kebun itu. Sehari-hari seperti biasa, berkebun, menyangkul ditemani satu pekerja perempuan. “ Cuma kalau pulang dia biasanya paling akhir, setelah maghrib dia baru pulang,” katanya. (cj) Editor: Sunyoto