header_ads

BPBD Layani Distribusi Air Bersih

BERITA BOGOR - Sumur warga kering akibat musim kemarau, BPBD Kabupaten Bogor tanggap distribusi bantuan air bersih.

Musim kemarau membuat sejumlah 67 desa di 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor mengalami kekeringan, warga mulai mengalami kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan memasak maupun mandi cuci kakus. 

Kondisi krisisw air tahun ini juga dirasakan warga Kabupaten Bogor di wilayah barat, utara, dan timur, di antaranya Kecamatan Parung Panjang, Tenjo, Jasinga, Ciseeng, Jonggol, Dramaga, Cariu, Babakan Madang, dan Sukaraja.

Sekretaris Kecamatan Tenjo, Hery membenarkan kondisi tersebut. Dia juga mengatakan bahwa Tenjo merupakan langganan bencana kekeringan setiap tahunnya. “Ya, kekeringan di Kecamatan Tenjo terjadi di seluruh desa. Dan ini bencana musiman. Sama seperti banjir di Jakarta saja,” tuturnya. kepada wartawan. 

Senada dikatakan Camat Klapanunggal Asep Mulyana yang terusberupaya memenuhi kebutuhan air bersih dari bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, khususnya untuk segera mengisi penampungan air. “Sudah ada beberapa titik (penampungan air), akan kami hubungi BPBD untuk minta bantuan air,” ucapnya.

Saat dihubungi, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor menyatakan pihaknya telah proaktif dan bekerja sama dengan PDAM Tirta Kahuripan untuk mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan. "Untuk wilayah timur, tepatnya di Kecamatan Jonggol, BPBD telah mendistribusikan 20.000 liter air untuk 2.000 kepala keluarga," jelasnya, Minggu (21/9/2014).

Untuk Kecamatan Babakan Madang, lanjut Budi Aksomo, pendistribusian air bersih dipusatkan di Desa Cijayanti dan Desa Bojong Koneng, tepatnya di Kampung Barungsang, Kampung Tapos, Kampung Bojongkoneng, dan  Kampung Gunung Batu. Sedangkan di Kecamatan Ciampea, Cibungbulang, Cariu, Cigudeg, Tenjo, Parungpanjang, Megamendung dan termasuk Cisarua tepatnya di Desa Kopo juga mengalami kekeringan.  

Menurutnya, langkah BPBD juga dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kecamatan Ciawi. UPT Ciawi merekayasa pembagian air dengan membuka dua pintu air di setiap bendungan yang berada di delapan kecamatan. Dengan begitu, kekeringan dapat tercegah dan tidak makin meluas, “Kita harus membagi beberapa irigasi. Untuk itu, kita bekerja sama dengan kelompok tani Mitra Cai,” papar Kepala UPT Perairan Ciawi, Eka Sukarna. (red/jpnn)




Diberdayakan oleh Blogger.