header_ads

Rentenir Caringin Kian "Cekik Leher" Korban

BERITA BOGOR - Maraknya rentenir yang "mencekik leher" korban sangat meresahkan warga Kecamatan Caringin. 

Rentenir memiliki libido yang tinggi untuk mengeruk keuntungan sebesar - besarnya dengan cara meminjamkan uang atau modal usaha tanpa persyaratan yang mempersulit, namun bunga yang ditetapkan sangat mencekik leher peminjamnya.

Kendati Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk memberantas praktik rentenir, namun hingga berita ini dimuat ternyata masih kerap ditemukan kasus - kasus yang menjerat korban rentenir kedalam jurang kehancuran ekonomi bahkan tak jarang merusak hubungan rumah tangga korban.

Fakta yang dialami seorang pegawai Puskesmas di wilayah Caringin, Nining, terancam rumahnya disita oleh seorang yang menjerat hutangnya yang berbunga. "Saya semula hanya pinjam Rp5.000.000,- tapi karena menunggak malah saya disuruh melunasi sebsar Rp35.000.000,- karena uang itu berbunga stiap bulannya," ungkapnya lirih kepada Berita Bogor, Sabtu (20/9/2014).

Menurutnya, rentenir tersebut tak segan - segan mengancam akan menyita sebuah rumah miliknya yang berlokasi di Caringin. "Saya bayar pinjaman pokok, tapi mengapa bunganya masih ditagih, Padahal saya sudah bilang ke rentenir itu bahwa saya tidak sanggup membayar bunga, tapi tetap saja saya diancamnya," keluh dia.

Sebuah kesaksian lainnya, Denny (35) Warga Desa Cimandehilir, Kecamatan Caringin mengungkapkan keberadaan rentenir di wilayah pertanian yang terkenal sejuk tersebut tak luput dari target operandi para rentenir. "Mereka kebanyakan dari suku Batak memanfaatkan kesulitan ekonomi warga dengan iming - iming pinjaman uang tanpa proses berbelit - belit, tapi bunga uang uang dipinjam sangat mencekik leher," ungkapnya.

Dirinya juga memberikan kesaksian bahwa warga setempat selama ini kesulitan mendapatkan pinjaman dari pihak bank resmi atau bank pemerintah daerah. "Alasannya, persyaratan yang diminta terlalu berbelit-belit. Kalau ke lintah darat, warga hanya diminta fotokopi KTP dan KK saja, sudah langsung dikasih pinjaman,” papar warga di RT 02/01, Desa Cimandehilir itu.

Keresahan maraknya rentenir dirasakan juga warga Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Mamat. Ia pun meminta pemkab harus merespons keberadaan lintah darat yang sewaktuwaktu bisa membuat warga sengsara. “Kami minta rentenir atau sejenisnya dibumihanguskan di Kabupaten Bogor,” katanya. (red)





Diberdayakan oleh Blogger.