Enam Kebudayaan Meriahkan Helaran HJB Ke-536
BERITA BOGOR | www.beritabogor.com - Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Inf. Doddy Suhadiman terlihat sangat menikmati saat menunggangi sisingaan yang ditandu empat orang penari asal Kabupaten Subang.
Sambil mempraktekkan gerak tari jaipongan, Bima dan yang lainnya berusaha mengikuti irama musik pengiring seni budaya sisingaan. Bahkan sebelum itu, Bima dengan berani menaiki Reog Ponorogo seorang diri.
Para perwakilan dari keenam daerah, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor atas undangannya. Secara kompak mereka menyampaikan, melalui kegiatan tersebut selain memperkenalkan juga sebagai ajang promosi dan pelestarian kesenian tradisional Jawa Barat secara umum.
Kesenian Sisingaan yang ditampilkan Kabupaten Subang merupakan satu dari enam daerah di Jawa Barat dalam memeriahkan acara helaran yang merupakan peringatan puncak Hari Jadi Bogor (HJB) Ke-536 Tahun 2018.
Mulyadi staf sejarah dan nilai tradisi (Jaranitra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang menilai, melalui helaran pihaknya ingin memperkenalkan dan saling mendukung kebudayaan dari daerah masing-masing.
”Sisingaan merupakan seni budaya khas Kabupaten Subang yang sudah menjadi ikon. Alhamdulillah tanggapan warga Kota Bogor luar biasa,” terang Mulyadi yang datang bersama 40 orang dari sanggar Sisingaan Jaya Putih pimpinan Abah Enom Kampung Lele, Kecamatan Sagala Herang, Subang.
Sementara itu Yusman Kamal, pimpinan Sanggar Braja Jayaning Ulun (BJU) asal Kabupaten Sumedang menampilkan replika kereta Naga Paksi yang merupakan kereta asal Kabupaten Sumedang yang sudah dimuseumkan.
“Kami juga menyuguhkan Tari Umbul. Filosofi yang terkandung dalam tarian ini, pada masa penjajahan dulu tarian ini digunakan para pejuang untuk menyamar sebagai penari guna memata-matai penjajah belanda. Khusus HJB tahun 2018, kita membawa 40 orang. Semoga melalui helaran ini budaya asli Jawa Barat bisa lebih terekspos. Terima kasih untuk Pemkot Bogor atas undangannya,” jelas Yusman.
Tak hanya itu, Kabupaten Cianjur menampilkan kesenian Pare Hade yang menceritakan beras Pandan Wangi asal Cianjur yang luar biasa enaknya. “Alhamdulillah tanah di Cianjur merupakan satu karunia Allah karena bisa menghasilkan padi yang wangi, pernah orang lain mencoba menanamnya di wilayahnya tapi hasilnya tidak wangi. Filosofi yang coba disampaikan adalah orang harus menggunakan ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk,” terang Ade, Ketua Sanggar Sekar Panghegar Yayasan Pancaniti Cianjur, yang pada kesempatan itu membawa 60 anggotanya.
Kota Sukabumi seperti yang disampaikan Dedi Supriadi, staf Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Sukabumi menuturkan, khusus helaran HJB Ke-536 tahun pihaknya menampilkan kesenian Ngalintar yang menceritakan tradisi menjala ikan ketika aliran sungai Cimandiri (Cikundul) surut.
“Maknanya adalah sebagai ajang silaturahmi, sukaria masyarakat disertai kegiatan membersihkan kawasan di sekitar sungai Cimandiri (Cikundul) demi kelestarian,” ungkap Dedi.
Dari Kabupaten Bogor menyuguhkan gabungan kesenian rakyat gabungan jaipongan, seni bela diri pencak silat dan ketuk tilu. Seperti yang dikatakan Lilis Lisdianti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Terakhir dari Kabupaten Bandung Barat menyuguhkan kesenian Macan Barong yang ditampilkan Sanggar Medal Muda.(adv)
Tidak ada komentar