Pintu Gerbang Kabupaten Bogor
Harapan Jaya-Wilayah seluas 264,841 hektar ini merupakan pintu gerbang Pemerintahan Kabupaten Bogor. Maka dari itu, tidaklah aneh jika semua sektor, baik fisik maupun non-fisik yang ada di Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Cibinong menjadi barometer wilayah Kabupaten Bogor secara keseluruhan.
Secara umum, Kelurahan Harapan Jaya berbatasan dengan Kelurahan Pabuaran pada bagian utara dan timur wilayahnya, dan bagian selatan dengan Kelurahan Tengah serta pada sisi bagian barat berbatasan dengan Kelurahan Pondok Rajeg.
"Melihat pada letak wilayah kami yang menjadi bibir pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, pembenahan sektor infrastruktur merupakan target utama kami karena hal itu secara tidak langsung menjadi gambaran Kabupaten Bogor secara umum," kata Lurah Harapan Jaya, Syelvian kepada Pakar, Senin (20/12).
Fokus utama dalam pembenahan sektor infrastruktur lebih dititik beratkan pada pembangunan jalan-jalan utama yang menghubungkan antar wilayah dan saluran-saluran air yang ada di Kelurahan Harapan Jaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya kelurahan dalam penataan wilayahnya agar menjadi lebih baik dan nyaman.
Saat ini hampir seluruh sektor infrastruktur di wilayah yang kini dihuni 20.381 jiwa dengan 5.087 kepala keluarga yang tersebar di 14 RW dan 64 RT itu sendiri, sudah tersentuh pembangunan. Pembangunan sektor infrastruktur ini dapat terealisasi berkat adanya berbagai bantuan baik yang berasal dari swadaya masyarakat maupun program-program bantuan dari pemerintah pusat, propinsi maupun daerah.
Menurut Syelvian, pemprioritasan tersebut juga diharapkan dapat menjadi faktor penunjang dalam peningkatan sektor perekonomian warganya. "Hampir lima puluh persen warga kami bermata pencaharian dalam sektor jasa," ungkapnya.
Sementara itu, walaupun wilayah Kecamatan Cibinong kini telah mengalami banyak peningkatan dalam berbagai sektor namun mayoritas warga yang menghuni Kelurahan Harapan Jaya masih di dominasi penduduk asli. Hal ini dapat terlihat dari masih kentalnya budaya dan adat istiadat yang hingga saat ini masih dipegang teguh warganya.
Kedepan pihak Kelurahan Harapan Jaya juga berharap adanya revitalisasi terhadap Setu Cikaret sesuai dengan fungsinya sebagai resapan atau tampungan air sungai di sekitarnya yang menjadi penyuplai debit air di Setu.
"Kami juga berharap agar Setu tersebut dapat menjadi salah satu objek wisata alam, seperti adanya bebek-bebekan dan lainnya yang dikelola oleh pihak ketiga sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Kabupaten Bogor," jelas Kepala Seksi Trantib Kelurahan Harapan Jaya, Endin Junaedi.
la menjelaskan pengelolaan Setu yang dibuat pada tahun 1816 dengan luas kurang lebih 25 hektar tersebut kepada pihak ketiga sendiri merupakan solusi terbaik yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor memanfaatkan potensi Setu Cikaret yang memiliki panorama alam yang sangat indah.
Setu Cikaret merupakan obyek yang tepat untuk bersantai, memancing serta berekreasi air. Situ Cikaret juga dapat memberikan alternatif wisata bagi warga Cibinong dan sekitarnya untuk Lokasinya yang tidak jauh dengan pusat pemerintahan kabupaten ini juga biasa menjadi tempat persinggahan bagi mereka yang sekedar menghabiskan siang ataupun para pelintas untuk beristirahat. (ZAN)
Sumber : Pakuan Raya 21/12/2010
Secara umum, Kelurahan Harapan Jaya berbatasan dengan Kelurahan Pabuaran pada bagian utara dan timur wilayahnya, dan bagian selatan dengan Kelurahan Tengah serta pada sisi bagian barat berbatasan dengan Kelurahan Pondok Rajeg.
"Melihat pada letak wilayah kami yang menjadi bibir pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, pembenahan sektor infrastruktur merupakan target utama kami karena hal itu secara tidak langsung menjadi gambaran Kabupaten Bogor secara umum," kata Lurah Harapan Jaya, Syelvian kepada Pakar, Senin (20/12).
Fokus utama dalam pembenahan sektor infrastruktur lebih dititik beratkan pada pembangunan jalan-jalan utama yang menghubungkan antar wilayah dan saluran-saluran air yang ada di Kelurahan Harapan Jaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya kelurahan dalam penataan wilayahnya agar menjadi lebih baik dan nyaman.
Saat ini hampir seluruh sektor infrastruktur di wilayah yang kini dihuni 20.381 jiwa dengan 5.087 kepala keluarga yang tersebar di 14 RW dan 64 RT itu sendiri, sudah tersentuh pembangunan. Pembangunan sektor infrastruktur ini dapat terealisasi berkat adanya berbagai bantuan baik yang berasal dari swadaya masyarakat maupun program-program bantuan dari pemerintah pusat, propinsi maupun daerah.
Menurut Syelvian, pemprioritasan tersebut juga diharapkan dapat menjadi faktor penunjang dalam peningkatan sektor perekonomian warganya. "Hampir lima puluh persen warga kami bermata pencaharian dalam sektor jasa," ungkapnya.
Sementara itu, walaupun wilayah Kecamatan Cibinong kini telah mengalami banyak peningkatan dalam berbagai sektor namun mayoritas warga yang menghuni Kelurahan Harapan Jaya masih di dominasi penduduk asli. Hal ini dapat terlihat dari masih kentalnya budaya dan adat istiadat yang hingga saat ini masih dipegang teguh warganya.
Kedepan pihak Kelurahan Harapan Jaya juga berharap adanya revitalisasi terhadap Setu Cikaret sesuai dengan fungsinya sebagai resapan atau tampungan air sungai di sekitarnya yang menjadi penyuplai debit air di Setu.
"Kami juga berharap agar Setu tersebut dapat menjadi salah satu objek wisata alam, seperti adanya bebek-bebekan dan lainnya yang dikelola oleh pihak ketiga sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Kabupaten Bogor," jelas Kepala Seksi Trantib Kelurahan Harapan Jaya, Endin Junaedi.
la menjelaskan pengelolaan Setu yang dibuat pada tahun 1816 dengan luas kurang lebih 25 hektar tersebut kepada pihak ketiga sendiri merupakan solusi terbaik yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor memanfaatkan potensi Setu Cikaret yang memiliki panorama alam yang sangat indah.
Setu Cikaret merupakan obyek yang tepat untuk bersantai, memancing serta berekreasi air. Situ Cikaret juga dapat memberikan alternatif wisata bagi warga Cibinong dan sekitarnya untuk Lokasinya yang tidak jauh dengan pusat pemerintahan kabupaten ini juga biasa menjadi tempat persinggahan bagi mereka yang sekedar menghabiskan siang ataupun para pelintas untuk beristirahat. (ZAN)
Sumber : Pakuan Raya 21/12/2010
Tidak ada komentar