header_ads

Dinas DKP Rawat Pohon Tua Kota Hujan

Rimbunan pohon di Kota Hujan mulai mendapat perhatian dari pemkot. Kemarin, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) mulai memangkas beberapa pohon di ruas Jalan Pajajaran.

Kepala Bidang Pertamanan Dian Herdiawan mengatakan, sejak kemarin pihaknya mulai memangkas pohon-pohon yang terdapat di Kota Bogor. Hal itu dilakukan di beberapa titik, mulai dari Jalan Pajajaran, tepatnya di depan markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sukasari.

Pada median jalan tersebut, terdapat sekitar 184 pohon pelindung dan baru dikerjakan sekitar sepuluh pohon. “Hari ini (kemarin) kita mulai perawatan pohon pelindung dan memangkas sepuluh pohon tersebut,” terangnya.

Pohon-pohon yang dicukur DKP yakni satu beringin, satu kelengkeng, empat angsana dan empat mahoni. Dian mengaku, pihaknya mengalami kekurangan personel. Untuk itu, DKP hanya bisa mengerjakan pemangkasan pohon, tergantung pada kondisi pohon. Selanjutnya DKP akan memotong lagi pada Rabu pekan depan. “Kami lanjutkan minggu depan di hari yang sama,” kata dia.

Terdapat sekitar 8.000 pohon pelindung yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kota Hujan. Dari jumlah tersebut,700 pohon berusia di atas 50 tahun dan 10 persen atau sekitar 70 di antaranya dinyatakan rawan tumbang. Di beberapa kawasan, rimbunan pohon terlihat mengganggu marka jalan serta menjulur ke jalan raya.

Sementara itu, meski pemangkasan sempat menimbulkan kemacetan, warga yang melintas mengaku lega dengan langkah DKP. Menurut July Windiarto, warga Pacilong, rimbunan pohon di sekitar Pajajaran kian menakutkan. Terlebih saat hujan dan angin kencang yang sering datang tiba-tiba.

Ketakutan July dan warga lain cukup beralasan. Mengingat Kota Bogor memiliki ribuan pohon raksasa yang sudah berumur dan berpotensi rubuh setiap saat. Seperti kecelakaan tumbangnya pohon tua yang menimpa warga Kedunghalang, Desember lalu.

Beberapa waktu lalu, Koordinator Forecast Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Agus Heru mengingatkan warga Bogor akan ancaman angin kencang yang datang dari Samudera Hindia di awal tahun ini.

Angin diperkirakan akan terus menerpa nusantara sampai Maret nanti. Kedatangan angin berkecepatan tinggi itu tak bisa diprediksi dan merata di seluruh Indonesia. (ric/als)






Sumber: Radar Bogor 22/01/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.