Menyoal Boikot Media Massa
Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan tidak ada niat untuk memberangus media tertentu. Sebab, dirinya hanya ingin mengkritik dan mengontrol media yang semakin tendensius menyerang pemerintah."Hanya ingin mengkritiki dan mengontrol. Kritik itu wajar, tidak ada niat untuk memberangus kebebasan pers," katanya dalam diskusi "Ancaman Boikot Pemerintah, Independensi Pers dan Kepentingan Publik" di Dewan Pers, Jln. Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (24/3/2011).
Sementara itu, lanjut dia, sampai saat ini belum ada pemboikotan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap media-media tertentu. "Belum ada pemboikotan, pada media tertentu" terangnya.
Seperti diketahui, Dipo menyerukan boikot media massa yang menjelekkan pemerintah.
Ia meminta kepada media massa agar berimbang dalam menurunkan pemberitaan, dengan tidak tendensius dan tidak menyebarkan kebencian dan menebar ketakutan.
"Media massa sebagai salah satu pemangku kekuasaan, tolong gunakan kekuasaan itu secara berimbang dan tidak tendensius dan terus menerus menyebarkan kebencian," kata Dipo Alam di Jakarta, Selasa (22/2/2011).
Mediasi Dewan Pers
Dewan pers menawarkan mediasi antara Sekretaris Kabinet Dipo Alam dengan Metro TV, TV One, dan Media Indonesia. Mediasi itu diharapkan bisa menyelesaikan perselisihan terkait aksi boikot oleh pemerintah terhadap tiga media tersebut.
"Kita tawarkan pada Dipo dan media- media tersebut," kata Wakil Ketua Dewan Pers, Bambang Harymurti, di sela-sela diskusi "Ancaman Boikot Pemerintah, Independensi Pers dan Kepentingan Publik" di Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (24/3/2011).
Mediasi itu diharapkan akan berlangsung secepatnya. Namun, baik Dipo maupun tiga media itu belum mendapat tawaran tersebut. "Kalau bisa minggu ini, atau minggu depan."
Sebagaimana diberitakan, Dipo Alam menyerukan kepada instansi pemerintah untuk memboikot media yang kritis terhadap pemerintah. Antara lain, dengan tidak memasang iklan di media tersebut. Menurutnya, media tersebut tidak memberikan kritik melainkan menjelek-jelekkan dan menebarkan kebencian kepada pemerintah terus menerus.
Akibat seruan ini, Metro TV dan Media Indonesia melayangkan somasi kepada Dipo. Alasannya, Dipo telah menghambat kebebasan pers. (bar/tjs/als)
Sumber : inilah.com 24/02/2011
Tidak ada komentar