header_ads

Bogor Alami Curah Hujan Rendah

Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika stasiun Klimatologi kelas II Dramaga Bogor menyatakan, kekeringan air sumur yang dialami warga di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang mulai berkurang.

Staf analisa BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Dramaga Bogor, Agus Heru mengatakan, kondisi tersebut disebabkan curah hujan di wilayah Bogor sejak Januari hingga Februari di bawah normal.

"Kekeringan yang terjadi disebabkan curah hujan di sejumlah wilayah Bogor di bawah normal. Curah hujan berkurang sehingga menyebabkan cadangan air berkurang, ini juga mempengaruhi debit air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa berkurang dari biasanya," katanya, Jumat (11/3).

Dijelaskannya, berkurangnnya curah hujan di wilayah Bogor disebabkan oleh suhu permukaan laut Jawa khusunya Jawa Barat bersifat dingin, ditambah kecepatan angin di atas permukaan laut cukup kencang menyebabkan penguapan berkurang dan pembentukan awan hujan menjadi terhalang.

"Dinginnya suhu permukaan laut, menyebabkan proses pembentukan akan berkurang, ditambah pengaruh angin barat yang menghambat penguapan," katanya.

Ia mengatakan, curah hujan di bawah normal terjadi hampir di seluruh wilayah Bogor, khususnya di Katulampa, normalnya curah hujan berkisar 307 hingga 457 milimeter. Namun saat ini curahnya berkisar 266 hingga 442 milimeter.

Kondisi tersebut juga terjadi di wilayah, Ciawi, Dramaga, Pondok Gede dan Kebun Raya Bogor (Bogor Tengah).

Ia mengatakan, diperkirakan curah hujan di bawah normal masih terjadi hingga April mendatang. Di mana, saat itu wilayah Bogor khususnya dan Jawa Barat pada umumnya akan memasuki musim pancaroba.

Pada saat itu, selain curah hujan berkurang dari biasanya, juga akan dibarengi dengan angin kencang dengan kecepatan hingga 30 knot.

Berkurangan curah hujan di wilayah Bogor, selain di sebabkan faktor cuaca juga akibat iklim yang kurang menentu saat ini. Iklim juga dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang stabil akibat maraknya pembalakan liar, dan pencemaran lingkungan.

Menurut Agus, akibat iklim yang tidak menentu saat ini menjadi pemicu kondisi tersebut. Hendaknya, saat ini curah hujan di Bogor masih normal, namun karena ada gejala pendinginan suhu permukaan laut Jawa sehingga curah hujan di bawah normal.

Dampak berkurangan curah hujan, mulai di rasakan oleh masyarakat. Khususnya warga perumahan Mutiara Bogor Raya di Kelurahan Katulampa Kecamatan Bogor Timur.

Sejak Januari hingga kini, warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih, karena air sumur tanah di rumah mereka mengalami kekeringan.

Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa menggali sumur mereka hingga kedalaman mencapai 13 meter. Warga juga terpaksa menampung air hujan untuk memenuhi ketersediaan air di rumahnya.

"Kadang kalau sudah tidak ada air lagi, terpaksa pulang ke rumah orang tua atau keluarga untuk dapat air," kata Ruth salah seorang warga di komplek perumahan BMR tersebut. (ant/apr/als)





Sumber : Warta Kota 11/03/2011

http://www.bmkg.go.id

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.