header_ads

Segera, BMKG Mengeluarkan Peringatan Tsunami Kawasan Timur Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang tsunami akan menghantam Indonesia kawasan timur, menyusul terjadinya gempa 8,9 Skala Richter yang diikuti tsunami di pesisir Pasifik Miyagi di pulau utama Honshu, Jepang, Jumat, (11/03/2011).

Segera setelah Jepang diguncang gempa dahsyat 8,9 Skla Richter yang diikuti tsunami mengerikan setinggi 10 meter, Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG), Jumat, mengeluarkan peringatan tsunami di daerah timur Indonesia.

Peringatan ini terutama berlaku untuk Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara.

Pertanyaannya, mengapa BMKG harus mengeluarkan peringatan tsunami, padahal jarak Jepang ke wilayah Indonesia timur paling utara di Maluku Utara itu sampai 4.100 km?

Jawabnya adalah karena wilayah timur Indonesia (dan juga selatan sampai Aceh) berada di Cincin Api Pasifik (jalur gunung api yang hampir selaku juga menjadi jalur gempa) yang membujur dari Alaska di Amerika Serikat lalu menyeberang ke Shakalin, Rusia.

Kemudian, melintas lurus ke selatan di wilayah pesisir Pasifik Jepang.

Dari Jepang ini, Cincin Api pecah menjadi dua.

Pertama, ke barat cincin ini menyusur ke Filipina, lalu kepulauan di atas Sulawesi Utara, Maluku Utara, selanjutnya menyusur ke selatan ke wilayah Maluku, Nusa Tenggara.

Jalur ini kemudian berbelok ke barat menyusuri daerah perairan selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, lalu di wilayah Asia bagian selatan.

Kedua, Cincin Api Pasifik patah ke timur, terus ke arah Papua dan kawasan Pasifik Selatan, lalu berujung di Selandia Baru.

Menurut USGS, pusat gempa ada di sekitar 400 km dari Tokyo atau 4.500 km dari Maluku Utara, sedangkan kedalaman gempa mencapai 24 km. (BMKG-http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/terkini.bmkg)


PERAIRAN MERAK-BAKAUHENI

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan tinggi gelombang di Perairan Merak-Bakauheni, Jumat, berkisar 0,4-0,8 meter.

Selain itu, cuaca di Selat Sunda bagian utara tersebut berawan, dan angin dari barat ke barat laut dengan kecepatan 04-08 knot.

Di Selat Sunda bagian selatan tinggi gelombang berkisar 1,5-2,5 meter, cuaca berawan dan angin dari barat ke barat laut dengan kecepatan 05-10 knot.

Gelombang 1,0-1,5 meter berpeluang di Selat Bangka bagian utara, cuaca berawan sebagian hingga berawan banyak dan angin dari barat laut ke utara dengan kecepatan 10-15 knot.

Di Selat Bangka bagian selatan tinggi gelombang berkisar 0,2-0,5 meter, cuaca berawan sebagian hingga berawan banyak dan angin bertiup dengan kecepatan 03-10 knot.

Sedangkan di Selat Gelasaa tinggi gelombang berkisar 0,5-1,5 meter, cuaca berawan sebagian hingga berawan banyak dan angin bertiup dengan kecepatan 05-15 knot.

Gelombang di Selat Bali bagian utara berkisar 0,2-0,8 meter, cuaca berpeluang hujan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 04-19 knot.

Di Selat Bali bagian selatan dan Selat Badung tinggi gelombang berkisar 0,3-1,3 meter, cuaca berpeluang hujan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 05-25 knot.

Sementara di Selat Lombok bagian utara dan Selat Lombok bagian selatan tinggi gelombang berkisar 0,3-1,3 meter, cuaca berpeluang hujan dan angin dari barat daya ke barat dengan kecepatan 04-24 knot.

BMKG juga menginformasikan, gelombang 2,0-3,0 meter berpeluang di Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Perairan Kep. Sangihe dan Talaud, Perairan utara P. Halmahera, Perairan Kep. Babar dan Kep. Tanimbar, serta Laut Arafuru.

Gelombang 3,0-4,0 meter berpeluang di Perairan Kep. Natuna dan Anambas, Laut Natuna, dan Laut Sulu.

Dan gelombang 4,0-5,0 meter berpeluang di Laut Cina Selatan dan Perairan timur Philipina. (T013/M019/K004) Antara - Editor:B.Kunto Wibisono


PAPUA BARAT

Situasi di Papua Barat masih kondusif menyusul prediksi akan terjadi tsunami kecil di Papua, Malut, dan Sulut. Sebagian warga di pesisir pantai Papua Barat perlahan-lahan mulai diungsikan.


"Situasi masih kondusif. Tidak ada kepanikan. Sudah kita upayakan evakuasi warga di pesisir pantai. Nelayan yang melaut sudah kita informasikan," kata Dandim 1703 Manokwari, Letkol Edward Sitorus, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/3/2011).

Edward mengatakan, diupayakan sebelum waktu prediksi tsunami datang, warga di pesisir pantai sudah kosong. Sedangkan warga yang berada di kota sudah diinformasikan mengenai datangnya tsunami.

Masyarakat di kota sudah berinisiatif sendiri mengungsi ke tempat-tempat tinggi seperti di daerah Amban dan kaki Gunung Meja.

"Ya kita dalam waktu singkat diupayakan sudah bisa clear 100 persen. Kita sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," jelasnya.

Tsunami yang melanda Indonesia bagian timur diprediksi tidak akan tinggi, tidak lebih dari 1 meter saja sehingga tidak perlu dikhawatirkan. (gus/nrl) detik.com


MANADO

Usai peringatan tsunami Jepang oleh BMKG di televisi, warga Manado, Sulawesi Utara, segera mengevakuasi diri. Sempat terjadi kepanikan. Gereja-gereja membunyikan lonceng, dan warga berbondong-bondong menuju ke arah Tomohon.

Diky Geruh, seorang warga mengisahkan kepada detikcom, begitu selesai pengumuman tsunami di televisi warga langsung menyelamatkan diri. Toko-toko dan pusat perbelanjaan langsung tutup dan para karyawan langsung pulang.

"Di mal diumumkan agar masyarakat menghindari pantai. Toko-toko langsung tutup, karyawannya langsung pulang," kata Diky, Jumat (11/3/2011).

Setelah itu situasi semakin ramai. Gereja-gereja membunyikan lonceng agar masyarakat waspada. Warga Manado pun berbondong-bondong mencari tempat aman.

"Masyarakat mencari tempat tinggi ke arah Tomohon," kata dia.

Akibatnya terjadi kemacetan di Jl Sam Ratulangi arah ke Tomohon. Mobil dan motor bergerak tumpah ruah ke jalanan berisi warga yang ingin menyelamatkan diri.

"Saya juga kena macet nih. Polisi juga kelihatan sibuk banget," ujarnya.

Dalam kondisi normal, Manado-Tomohon ditempuh dalam 30 menit. Namun dalam kondisi macet, banyak juga orang yang memakai jalan alternatif menuju Tomohon.

Warga Manado wajar panik karena BMKG telah merilis peringatan tsunami untuk Sulut, Papua dan Maluku. Namun tsunami tidak sedahsyat di Jepang. Diduga tsunami di Indonesia timur tak lebih dari 1 meter jadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan. (fay/nrl) detik.com


MALUKU UTARA

Desa Bere-bere, Kabupaten Pulau Morotai, berhadapan langsung dengan laut lepas Jepang. Untuk menghindari tsunami, warga pun menyelamatkan diri ke arah pegunungan.

Pemprov Maluku Utara telah memperingatkan warga di pesisir pantai di Desa Bere-bere untuk meninggalkan desa. Menurut Sekda Pemprov Maluku Utara, Muhadjir Albaar, Bere-bere akan menjadi sasaran tsunami Jepang.

"Bere-bere akan menjadi sasaran tsunami karena berada di perbatasan yang berhadapan langsung dengan laut bebas," kata Muhadjir, Jumat (11/3/2011).

Menurut dia, warga Bere-bere telah naik ke pegunungan untuk menyelamatkan diri. Tidak hanya di Morotai, waspada tsunami juga dilakukan di Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara.

"Warga di pesisir pantai mengungsi ke dataran tinggi. Bahkan yang tinggal di dataran tinggi pun mengungsi karena merasa tidak aman," jelasnya.

Selain itu, Pemprov Maluku Utara juga menyebarluaskan informasi tsunami ini lewat siaran RRI Maluku Utara. Berdasarkan data BMKG Ternate, tsunami diperkirakan tiba pukul 20.35 WIT.

Namun tsunami tidak sedahsyat di Jepang. Diduga tsunami di Indonesia timur tak lebih dari 1 meter jadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan. (fay/vta) detik.com


ANTISPASI WNI

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah melaporkan bencana tsunami yang melanda Jepang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan agar diambil langkah antisipatif terkait warga negara Indonesia di Jepang dan tsunami yang bergerak ke Indonesia.

"Barusan saya laporkan," kata Marty usai bertemu SBY di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (11/3/2011).

Menurut dia, SBY meminta agar diambil langkah antisipatif baik kepada warga negara kita di sana dan juga tsunami yang diprediksi bergerak menuju negara-negara di pantai Pasifik, termasuk Indonesia.

Marty mengatakan, ada 31.517 WNI di Jepang. Di Tokyo, 24.000 orang dan di Osaka 6.700 orang lebih.

"Komunikasi down, sulit menghubungi. Tetapi, saya sempat tersambung dengan KBRI dan menyatakan situasi dan kondisi yang panik dan staf KBRI sudah menuju ke Wisma Duta. Kita bergerak secepat mungkin," ujarnya.

Marty menyampaikan keprihatinannya atas bencana tersebut. "Insya Allah tidak memburuk dan kita semua dilindungi dan diamankan," doa Marty.

Ketika ditanya mengenai keberadaan mantan Wapres Jusuf Kalla, Marty mengaku belum tahu. "Saya akan cari tahu di mana dan bagaimana beliau. Dubes pun belum tersambung, sulit dihubungi," kata pria berkacamata ini.

Sementara itu, anak buah JK sebelumnya menyatakan JK dalam kondisi baik-baik saja di Jepang. (aan/nrl) detik.com


PERINGATAN JEPANG SEJAK 9 MARET 2011

Jepang mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa berkekuatan 7,2 terjadi di 160 kilometer timur dari pulau utama Honshu. Gempa ini juga menyebabkan bangunan tinggi di Tokyo bergoyang.

Belum ada laporan tentang korban atau kerusakan properti akibat peristiwa yang terjadi pukul 10.45 waktu setempat itu. Demikian dilaporkan AFP, Rabu (9/3/2011) .

Pusat gempa terletak 10 km di dasar laut, kata Badan Meteorologi Jepang. Badan itu mengeluarkan peringatan tsunami untuk pantai Pasifik Honshu, dengan tinggi gelombang sekitar 50 cm.

Sementara Badan Survei Geologi AS mengatakan pusat gempa itu berpusat di 430 kilometer timur laut Kota Tokyo. (nrl/vit) detik.com



BERRBAGAI SUMBER (plagiat-11/03/2011 ; 18:39 WIB)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.