header_ads

GKI Yasmin Bogor Kembali Bergolak

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin yang berlokas di Jalan Abdullah bin Nuh Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, kembali bergolak Minggu (13/30) pagi. Pihak Dinas Satpol PP kembali menutup gereja sekitar pukul 23.30 Jumat malam.

Penyegelan kembali gereja setelah sebelumnya dibuka akibat empat kali kekalahan Pemkot Bogor, ternyata tidak diterima pihak GKI.
Jemaat yang berusaha bertahan, lalu dievakuasi paksa kepolisian dengan alasan demi keamanan dan keselamatan mereka.

“Kami bertanya, kenapa kami yang diusir dari rumah kami.Putusan terakhir MA yang mengabulkan gugatan kami, menandakan bahwa secara hukum, GKI tidak bermasalah. Anehnya, kenapa warga yang mengatasnamakan diri organisasi Forkami yang melakukan demo, malah dikawal. Kami yang hendak beribadah, malah diusir keluar,” kata Bona Sigalingging, juru bicara GKI Yasmin dilokasi kejadian Minggu pagi.

Menurut Bona, alasan Satpol PP kembali menyegel gereja, karena demi ketentraman dan keamanan kerukunan beragama. Informasi akan kembali ditutup gereja, sudah sejak Jumat malam. “Dan terbukti tengah malamnya digembok. Saat itu banyak jemaat yang masih berada didalam. Kami dievakuasi paksa petugas bersenjata lengkap,” paparnya.

Bona menambahkan, sebelumnya yakni pada tanggal 7 Maret, pihak gereja didampingi LBH Jakarta bertemu Walikota Bogor, Diani Budiarto. Pada kesempatan itu, Walikota Diani melalui Asda 1, Ade Syarif mengatakan, bahwa Pemkot Bogor, tidak akan menuruti putusan MA yang meminta, agar gereja kembali dibuka.

“Kami akan tetap menuntut keadilan. Gereja jangan digiring ke masalah politik,” ungkapnya.
Sementara Ketua Forkami, H. Ahmad Iman menuturkan, pihaknya tidak bermusuhan dengan jemaat GKI. Yang dipersoalkan mereka adalah ijin gereja yag tidak memenuhi syarat.

Ketika ditanya, kalau tidak memenuhi sarat,kenapa Pemkot Bogor bisa mengeluarkan ijin, Ahmad hanya berkata, karena produk saat itu, tidak melakukan penelaah secara matang.“Kami hanya minta, agar IMB gereja dibekukan. Jika dipaksakan, semua umat muslim akan marah,” kata H.Ahmad di lokasi.
Sementara terkait peristiwa ini, semua akses yang menuju lokasi GKI Yasmin dialihkan. Untuk kendaraan yang datang dari Jalan Sholeh Iskandar dialihkan ke Jalan Johar menuju Yasmin Ujung. Sedangkan kendaraan dari bagian Barat, dialihkan ke Jalan Semplak.

“Pelayanan umum termasuk menuju rumah sakit, berjalan dengan pengawalan petugas. Pokoknya keperluannya jelas dan tempat yang dituju disampaikan, dan kami anggota akan mengawal mereka melintas TKP yang di steril. Bagi yang tidak jelas kepentingan, akan kami tolak,” kata Kabag Ops, Kompol Irwansyah.

Kapolres Bogor Kota, AKBP Nugroho Slamet Wibowo menuturkan, pihaknya menurunkan 500 personil guna menjaga keamanan diwilayah gereja. Dua kompi Brimob juga didatangkan dari Polda Jabar.
“Steril lokasi, agar kami bisa memantau, pergerakan massa. Kami hanya ingin semuanya berjalan damai. Jika menyangkut hukum, bukan lagi kami. Silahkan ke pihak yang terkait. Fokus anggota saya, hanya mengamankan lokasi,” tandas AKBP Wibowo.

Dari lokasi nampak ketakutan di jemaat GKI Yasmin. Ny Rosdi Sutanto 66, salah satu jemaat gereja, bersitegang dengan Wakapolres Bogor Kota, Kompol Guntur, ketika menanyakan perihal tempat ibadahnya dikawal ratusan personil.

Ny Rosdi yang datang dengan suaminya, Sutanto, perwira anggota TNI Atang Sanjaya (ATS), mengaku, menyerahkan semuanya pada Tuhan.“Pengadilan dunia, ada celahnya. Namun pengadilan Tuhan, akan sempurna adanya. Saya akan berdoa, bagi mereka yang tidak tahu kekerasan dan kemunafikan yang mereka buat. Kepada polisi, saya doakan, semoga mereka sehat dan bertindak adil,” papar suami istri ini yang pulang dengan pengawalan ketat petugas. (yopi/b/als)



Sumber : Poskota 13/03/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.