header_ads

Pasar Leuwiliang Bakal Jadi Pasar Induk

Pasar Leuwiliang, yang menjadi pusat perdagangan terbesar dan teramai di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat, sudah tak layak lagi menyandang predikat sebagai pasar tradisional.

"Pasar ini harus dirubah konsepnya bukan lagi tradisional, tapi harus menjadi pasar induk," kata Bupati RY, belum lama ini. 


Menurut RY, dari sisi luas dan bangunan fisik pasar ini bisa dikembangkan menjadi lebih besar. "Secara geografis Pasar Leu­wiliang sangat Strategi dan selalu ramai dipadati pengunjung, apalagi Leuwiliang merupakan pusat kota kecamatan teramai di wilayah Bogor Barat, sehingga pasar tersebut selayaknya dirubah konsepnya menjadi pasar induk," ungkapnya. 
RY menegaskan jika Leuwiliang nanti menjadi pasar induk, selain bisa memenuhi kebutuhan keseluruhan sayur mayur maupun berbagai kebutuhan bahan pokok lainya bagi pasar yang ada di Bogor Barat, peningkatan status itu nantinya lanjut RY, bisa berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. "Makanya, saya minta PD. Pasar Tohaga, segera merancang konsep," pintanya.
Cahya Vidiady Direktur Utama PD.Pasar Tohaga, menjelaskan apa yang dikatakan orang nomor satu di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bogor itu telah masuk rnenjadi program kerja perusahaanya yang dipimpinnya itu. 
Cahya menambahkan dari 24 pasar yang ada di Kabupaten Bogor, selain Leuwiliang, ada dua pasar lainya yang statusnya akan dinaikan menjadi pasar induk, yakni Pasar Cileungsi, di wilayah timur dan Parung, di utara.
"Leuwiliang, akan menjadi pasar terbesar di wilayah barat dan menjadi penyuplai kebutuhan bagi Kecamatan Cigudeg, Jasinga, Pamijahan, Cibungbulang, Ciomas dan Tamansari, Sementara Cileungsi, akan menyuplai kebu­tuhan sayur mayur serta bahan pokoknya lainya untuk kecamatan di wilayah timur dan selatan," jelasnya
Namun sayangnya menurut Cahya, untuk membangun atau merubah pasar tradisional menjadi pasar induk tidaklah gampang semudah membalikan telapak tangan. Karena selain butuh modal juga perlu adanya kerjasama dengan dinas terkait lainya. 
Nah, apalagi kata Cahya, dari 24 pasar yang ada di Kabupaten Bogor, mayoritas kondisi fisik bangunannya memprihatinkan dan banyak masalah. "Ya, untungnya tahun 2011 ini, kita mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat sebesar Rp.13 miliar. Anggaran itu akan kita manfaatkan untuk merehabilitasi empat pasar," jelasnya.
Wasto Sumarno Anggota Komisi A DPRD mendukung sepenuhnya rencana Bupati RY, yang menginginkan Leuwiliang, tak lagi jadi pasar tradisional. Karena menurut dia berdasarkan pengamatan kacamatanya memang sudah sepantasnya beberapa pasar besar yang ada di Bogor Barat sebaiknya dirubah konsep menjadi pasar induk. (jef/als)




Sumber : Kabupaten Bogor 30/05/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.