header_ads

Dinkes Bagikan Obat Filariasis

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengaku jika penyakit filariasis (kaki gajah, red) masih mengancam dan harus diwaspadai sejak dini.

Kabid Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) pada Dinkes Kabupaten Bogor, Eulis Wulantari mengungkapkan, 17 kecamatan dinilai endemis filariasis dengan penemuan kasus 47 penderita.

Lebih lanjut ia mengatakan, Kecamatan Rumpin, Gunungsindur dan Parungpanjang merupakan daerah yang paling parah. Sebab, hasil survei membuktikan jika rasionya lebih dari satu persen.

Menurut dia, salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit yakni dengan pemberian obat kepada warga. "Insya Allah, Sabtu (25/6) di Kecamatan Parungpanjang akan dilakukan pengobatan massal dengan sasaran 110.000 orang dan 86.751 di Gu­nungsindur," tuturnya.

la mengimbau, masyarakat tak perlu takut meminum obat antifilariasis. Jika terasa mual atau demam setelah minum obat, kata dia, tandanya ada cacing microfilaria di dalam tubuh.

la menambahkan, pembagian obat akan dilakukan di 113 pos untuk Gu­nungsindur dan 714 di Parungpan­jang. "Sebaiknya, obat diminum saat sore atau malam hari," ucapnya.

Filariasis, lanjut dia, membuat penderita tak dapat beraktivitas dengan maksimal, malu dan sulit disembuhkan jika sudah memasuki stadium tiga.

714 Pos Minum Obat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menargetkan sekitar 89.682 warga dari jumlah 106.562 warga Parungpanjang yang akan dijadikan sasaran pengobatan massal pencegahan filariasis. Sedangkan, sebanyak 16.880 warga lainnya belum bisa diberikan mengingat beberapa faktor, seperti usia di bawah dua tahun, ibu hamil dan gangguan medis.

Kepala Puskesmas Parungpanjang, dr M Irfan mengatakan, Dinkes telah menyiapkan 714 posko yang didirikan di lokasi strategis seperti rumah RT/ RW dan Posyandu yang tersebar di II Desa Kecamatan Parungpanjang.

"pada tahap awal pembagian obat itu akan dilaksanakan hingga 30 Juni mendatang. Sedangkan untuk mencapai target tersebut," katanya kepada beritabogor, Senin (27/6/2011).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyiapkan sekitar 1.018 petugas dan 195 supervisor dalam pengobatan massal yang akan disiagakan untuk melakukan sweeping dan memastikan warga yang terkendala menerima obat di Pos Minum Obat guna mendapat obat filaria.(ful/luc/nday)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.