header_ads

KRL Mania Protes Keras Kenaikan Tarif

Setelah rapat semalam, PT. Kereta Api Indonesia Persero, PT. KAI Commuter Jabodetabek dan KRL Mania menyepakati bahwa tarif commuter line menjadi Rp. 7000 untuk rute Bogor - Kota dan sebaliknya.

Untuk rute lain karena lebih dekat diharapkan dapat menyesuaikan yakni kurang dari Rp. 7000. "Dibilang puas ya tidak juga. Ini tidak bisa dibilang penurunan. Tetap saja naik tarifnya," ungkap Moderator KRL Mania, Nurcahyo ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (26/6/2011).

Menurutnya, keputusan yang diperoleh setelah rapat yang cukup alot ini tetap harus diterima. Meski tidak terlalu puas, pihaknya berusaha memahami kenaikan tarif yang terjadi pada KRL AC ini.

"Yang pasti kami tetap akan memonitor terus. Apakah ada perbaikan fasilitas dan pelayanan? Karena selama satu minggu ini saja masih ada gangguan," ungkap Nurcahyo.

Ia pun meminta kepada pihak yang berwenang terhadap kereta api untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan terhadap KRL sehingga bisa diminimalisir keterlambatan jadwal dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

"Namanya penumpang kan mereka kadang nggak mau tau. Lama nunggu juga capek kan,makanya mereka jadi emosi jika terlambat lama keretanya," ungkap Nurcahyo.

Terkait dengan perbandingan jadwal KRL Ekonomi dan KRL AC, Nurcahyo meminta PT. KAI dan PT. KCJ untuk mengubahnya. Sebelumnya saat uji coba, perbandingan kedua KRL ini sebesar satu banding tujuh.

Karena itu, Nurcahyo mengusulkan agar perbandingannya diubah menjadi satu banding tiga. "Ini kan untuk mengantisipasi limpahan penumpang juga kan. Untuk pemberlakuan tarif ini dan perubahan pola operasi ini tetap 2 Juli ya," tandas Nurcahyo.

Polda Metro Jaya Siap Amankan KRL

Polda Metro Jaya menyatakan kesiapannya mengamankan operasional perdana commuter line Jabodetabek pada 4 Juli mendatang. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi perusakan terhadap fasilitas PT KAI.

Hal itu diungkapkan Kapolda usai meresmikan Gerai Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Mal Gandaria City, Selasa (21/6/2011). Kapolda mengatakan, setiap kebijakan baru akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Dia menegaskan, pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang merusak fasilitas umum, termasuk kereta. "Mari kita duduk bersama mencari solusi, jangan lantas tidak setuju kemudian melakukan aksi-aksi anarkis dan melanggar hukum," ujar Kapolda.

Pengurangan Jadwal KRL

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops I akan mengurangi jadwal kereta KRL Ekonomi di Jabodetabek sebagai konsekuensi diberlakukannya sistem baru. Namun PT KAI Daops I berjanji akan mengoptimalkan jumlah rangkaian KRL Ekonomi.

"Betul ada pengurangan, tapi jumlah rangkaian optimal. Jika selama ini ada yang cuma 4 rangkaian, sekarang penuh 8 gerbong," kata Kepala Humas PT KAI Daops I Mateta Rizalul Haq saat dihubungi detikcom, Minggu (19/6/2011) pagi.

Mateta memaparkan, pro dan kontra selalu ada dalam setiap kebijakan. Tapi dia berjanji, sistem baru ini diupayakan untuk lebih meningkatkan pelayanan PT KAI.

Terkait usulan KRL Mania yang meminta agar PT KAI membatalkan sistem baru, Mateta malah mempertanyakan KRL Mania yang mana yang mengusulkan hal itu. Alasannya, menurut dia, ada juga KRL Mania yang sepakat dengan langkah PT KAI.

"Konsep commuter itu ya sebenarnya adalah pola operasi, yang kedua single class, dan ketiga single tarif, di manapun seperti itu. Tapi kita mencoba untuk single operasi, bukan single tarif," paparnya.

Aksi Protes Di Stasiun Kota

Sebelumnya, komunitas KRL Mania meminta Polda Metro Jaya untuk mengantisipai timbulnya kerusuhan massa di stasiun kereta api, terkait aksi protes di Stasiun Kota, Sabtu lalu 18 Juni 2011, yang berujung pada tindak perusakan fasilitas PT KAI.

"Kedatangan kami ke Polda untuk berkoordinasi dengan polisi, melihat adanya potensi gesekan di masyarakat, menyusul adanya rencana PT KAI memberlakukan sistem baru KRL," ujar Humas KRL Mania, Agam Faturrachman di Mapolda Metro Jaya, kemarin.

Pemberlakuan sistem baru pada Senin 4 Juli mendatang, kata dia, berpotensi menimbulkan kerusuhan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Karena menurutnya, masih ada penumpang KRL yang kurang setuju dengan tarif baru dan jadwal pemberangkatan KRL. (mei/irn/als)






Sumber: PT.KAI, Kompas, Warta Kota 26/6/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.