Apel Kesiapsiagaan Berbasis Masyarakat
Sedikitnya 750 personil, terdiri dari Korps Sukarela (KSR), Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, anggota Pemadam Kebakaran (Damkar), Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, dan komponen relawan lainnya, ambil bagian dalam Apel Kesiapsiagaan Berbasis Masyarakat Tingkat Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bersama PMI Kabupaten Bogor, yang berlangsung di Halaman Gedung Tegar Beriman Pemkab Bogor, Senin (25/7/2011).
“Saya menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan upacara apel kesiapsiagaan berbasis masyarakat ini, mengingat kegiatan ini memungkinkan kita mengetahui dengan tepat kekuatan yang telah dipersiapakan untuk menanggulangi permasalahan apabila terjadi peristiwa bencana, baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana sosial,” Ujar Sekda Kabupaten Bogor Hj. Nurhayanti yang dalam kesempatan tersebut bertindak selaku Inspektur Upacara.
Melalui kegiatan ini, lanjut Hj. Nurhayanti, diharapkan setiap komponen relawan termotivasi untuk selalu memantapkan kesiapan dalam mengantisipasi berbagai kejadian bencana, mengingat Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang rawan bencana karena kondisi topografi dan geografinya.
Menurutnya, kondisi Kabupaten Bogor yang relatif rawan bencana, merupakan tantangan bagi kita semua untuk senantiasa siaga, karena datangnya bencana dalam bentuk apapun sama sekali tidak kita inginkan, namun apabila telah terjadi harus segera diantisipasi dengan tanggap, terencana dan tepat sasaran sehingga jumlah korban bencana dapat ditekan seminimal mungkin.
Dikatakannya, bagi para korban, terjadinya bencana selain menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa, juga menimbulkan efek traumatis serta mengganggu fungsi soaialnya sebagai warga masyarakat.
Oleh karenanya, tambah Hj. Nurhayanti, kita perlu terus berupaya mengembangkan manajemen penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang efektif, mulai dari kesiapan pra bencana, sosialisasi keterampilan menyelamatkan diri, menumbuhkan empati bahwa kejadian bencana adalah tanggungjawab bersama, meningkatkan koordinasi lintas sektoral antar lembaga, hingga mengembangkan system peringatan dini yang tanggap dan jelas.
Selain itu, dalam penanganan bencana, kita juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan hidup korban bencana, termasuk rasa aman dan terlindung sesuai dengan hukum hak asasi dan kemanusiaan yang bersifat universal.
Untuk itulah, perlu dilakukan upaya penguatan sinergitas yang intensif dan komunikatif antara Pemerintah Daerah, TNI dan Polri, Tim SAR, PMI, ORARI dan RAPI serta berbagai elemen masyarakat yang terlibat dalam jaringan kerja satuan tugas penanggulangan bencana. Selebihnya, diperlukan kemampuan deteksi dini dan militansi yang tinggi serta kemampuan untuk menerapkan metode yang tepat dalam menjalankan tugas-tugas penanggulangan.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yous Sudrajat mengatakan, dalam kerangka penguatan sinergitas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, berusaha sebaik mungkin untuk menjalin kerjasama dengan berbagai kalangan terlebih dengan Palang Merah Indonesia (PMI) selaku mitra dalam penanggulangan bencana.
Menurutnya, salah satu wujud komunikasi dan pengembangan jejaring tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan apel kesiapsiagaan bencana, yang sekarang ini tidak hanya dihadiri oleh komponen relawan yang dikoordinasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, akan tetapi juga diikuti oleh berbagai komponen relawan lainnya.
“Kiranya, inilah pengejewantahan fungsi koordinasi pelaksana dan komando yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor”. Ujar Yous Sudrajat.
Lebih lanjut Yous Sudrajat juga mengemukakan bahwa, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, bersama PMI Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor tersebut meliputi pelatihan satuan relawan pemadam kebakaran, pelatihan SAR bagi anggota TRC, pelatihan taruna siaga bencana. Adapun pelatihan yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Bogor meliputi, diklat spesialis ambulan, diklat SAR KSR angkatan XII, diklat KSR Perguruan Tinggi dengan STIAMI.
Melalui kegiatan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor berharap, semakin kuatnya sinergitas relawan bencana berbasis masyarakat dalam kegiatan penanggulangan bencana sesuai dengan siklus penyelenggaraan penanggulangan bencana serta memperkuat kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya bencana.
“Hal ini merupakan salahsatu langkah awal untuk memperkuat keberadaan satuan tugas penanggulangan bencana sebagai amanat Perda Kabupaten Bogor No. 2 Tahun 2010”. Urai Yous Sudrajat.
Acara yang digelar tepat pukul 08.00 Wib tersebut, selain diisi dengan penyerahan sertifikat diklat dan pemakaian rompi oleh Sekda Kabupaten Bogor secara simbolis kepada anggota TRC, Ambulace, KSR, Tagana, Pramuka dan Satlakar.
Juga dilanjutkan dengan peninjauan armada yang dimiliki BPBD Kabupaten Bogor dan PMI, diantaranya ambulance, mobil unit Damkar, mobil Tim Penanggulangan Bencana serta helicopter milik PMI Pusat yang juga turut andil dalam kegiatan ini. (als)
Sumber: Diskominfo kabupaten Bogor 25/7/2011
Tidak ada komentar