Haul Si Macan Tutul Ciomas, Bupati Cup IV Ditutup
Salahsatu perguruan pencak silat Si Macan Tutul yang merupakan seni budaya warisan KH.Raden Aria Permana sebagai kasepuhan Dalem Kawasan Sukapura menggelar Haul di alun-alun kantor Kecamatan Ciomas, Minggu (24/7/2011).Hadir para dalam acara tersebut Camat Ciomas dan Muspika Kecamatan Ciomas serta ratusan keluarga besar perguruan pencak silat Gelanggang Putra Si Macan Tutul, serta undangan dari berbagai perguruan Pencak Silat yang ada di Bogor.
Dalam sambutannya, Camat Ciomas Muliadi mengatakan ada dua aspek dalam dunia pencak silat yakni prestasi dan lestari seni budaya yang perlu dikembangkan secara bersamaan dengan mengakomodir generasi muda serta dukungan berbagai pihak.

"Semua pihak harus mendukung lestarinya seni budaya sendiri, salahsatunya melalui perguruan pencak silat yang mampu menyaring budaya asing sehingga dapat terbentuknya pola pikir, watak, dan sikap akhlakul kharimah bagi generasi penerusnya," katanya.
Sementara Ketua Perguruan, H.Hadi Jayakartana berpesan, dalam Haul tahun ini diharapkan lebih ditingkatkan silaturahim dan meningkatkan kemampuan ilmu beladiri sebagai benteng diri dari pengaruh-pengaruh negatif.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Camat dan Muspika yang selama ini telah memberikan dukungan kepada perguruan pencak silat terbesar di Ciomas ini."dengan adanya dukungan berbagai pihak maka akan dapat lebih tergali potensi-potensi yang dimiliki oleh para pesilat, terutama kader muda," tambahnya saat menyampaikan sambutan.
Secara terpisah, Ketua tertua Perguruan M. Sayuti kepada beritabogor menjelaskan untuk menjaga dan melestarikan senibudaya pencak silat ini dibutuhkan pembinaan yang berkelanjutan.

Perguruan Pencak Silat Si Macan Tutul dikembangkan oleh Kasepuhan Dalem Kawasan Sukapura, KH.Raden Aria Permana sekitar tahun 1950 silam yang mengembangkan aliran kombinasi gabungan antara Cimande, Syahbandar, Madi, Kari, Cikalong, Pamacan, Pamonyet, Cikaret, dan Timbangan.
Sedangkan Perguruan Pencak Silat Gelanggang Putra Si Macan Tutul tidak terlepas dari peran aktif (alm) Raden S.Sudrajat yang pertama kali mengembangkannya di wilayah Bandung sejak tahun 1979 yang lalu.
Tak hanya itu, (alm) Muhammad Enoch yang wafat 1992, juga turut mengembangkannya ilmu bela diri ini di wilayah Bogor, yang hingga kini diwarisi oleh ketiga putranya yakni, M.Sayuti, M.Syahruddin, dan M.Abdurrachman.
Berbagai kalangan mengenal perguruan ini karena memiliki kekhususan seni beladiri yang mengandung empat aspek, pembinaan mental spiritual, kemahiran ilmu bela diri, seni budaya disertai gerak langkah yang khas, aspek olahragaAcara dilanjutkan beragam atraksi pencak silat dari perguruan Si Macan Tutul maupun dari berbagai perguruan lainnya yang diundang. Mereka mempertunjukan kemahirannya selama mendalami ilmu bela diri dihadapan hadirin yang antusias menyaksikan atraksi mereka.
Penutupan Kejuaran Pencaksilat Kabupaten
Kejuaraan pencak silat antar perguruan Bupati Cup IV 2011 yang berlangsung selama mulai 21 Juli 2011 lalu, di Gedung Kesenian dan Olahraga Kabupaten Bogor secara resmi ditutup, Minggu, (24/7/2011).
Sedikitnya 186 pesilat, yang terdiri dari 113 pesilat putera dan 73 pesilat puteri, dari 21 perguruan tergabung dalam IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kabupaten Bogor akan bertarung memperebutkan 27 kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan tersebut.
Sejumlah 15 kelas katagori tanding dan 12 nomor kategori TGR dengan jumlah partai sebanyak 150 partai pertandingan.
Dengan adanya event kejuaran ini, para atlet pencak silat dapat termotivasi untuk lebih giat berlatih dan meningkatkan daya juangnya dalam meraih prestasi, sehingga cabang olahraga pencak silat senantiasa siap menghadapi tantangan kompetisi dalam berbagai event, baik ditingkat nasional, regional maupun internasional.
Sebelumnya, Wakil Nupati Karyawan Faturahman menekankan, kejuaraan ini sebagai ajang kompetisi dan peningkatan prestasi, arena kompetisi pecak silat ini hendaknya dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menguji kekuatan, kemampuan dan kematangan mengembangkan strategi serta mengedepankan prestasi, sebagai wujud penghargaan dan komitmen terhadap tegaknya nilai-nilai sportivitas, daya juang dan kebersamaan yang saling menguatkan.
Dirinya berharap agar para peserta kejuaraan pencak silat ini bertanding dengan sportif serta memenuhi seluruh ketentuan atau tata tertib pertandingan yang telah ditetapkan panitia penyelenggara. Hal ini sangat penting, karena dengan memegang teguh asas sportivitas kita akan tatap disukai oleh kawan dan disenangi oleh lawan serta terhindar dari persengketaan tidak perlu.
Sementara itu, ketua Panitia penyelenggaraan kejuaran tersebut Didi Supriadi mengatakan bahwa, digelarnya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pentas dan sarana penyaluran kegiatan bagi penggemar olahraga pencak silat, serta dalam rangka menciptakan suatu jalinan kerjasama yang erat antar perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Bogor dengan IPSI Kabupaten Bogor.
Selain itu, lanjut Didi Supriadi, untuk merangsang generasi muda di Kabupaten Bogor agar dapat mencintai dan menyenangi olahraga pencak silat, serta pembinaan prestasi olahraga pencak silat melalui kejuaraan olahraga pencak silat yang berjenjang dan berkesinambungan di Kabupaten Bogor.
“selain itu juga memperbanyak volume kegiatan pertandingan pencaksilat bagi atlit silat, guna menunjang program pembinaan yang intensif dalam upaya menjaring atlit-atlit berpotensi untuk dipersiapkan menuju kegiatan Porda Jabar mendatang,” tambahnya kepada beritabogor usai menghadiri Haul Perguruan Pencak Silat Si Macan Tutul di Ciomas, hari ini (24/7/2011). (als)
Tidak ada komentar