Radio 96,5 FM Menggema Ciomas

Sejak enam bulan silam radio komunitas Ciomas melalui frekuensi FM 96,50 Mhz eksis memenuhi kebutuhan informasi publik, melestarikan potensi kewilayahan dan mempromosikan budaya lokal.

Camat Ciomas Muliadi membenarkan adanya radio komunitas sebagai salahsatu langkah untuk melayani informasi masyarakat, sehingga berbagai pihak dapat turut memanfaatkannya, termasuk para aparat desa bisa berdialog langsung dengan warga.

Peran radio komunitas juga mempunyai fungsi kontrol terhadap kinerja pemerintah, seperti pelaksanaan program-program pembangunan di wilayahnya.

Berita-berita yang dilansir terutama untuk memberikan informasi tentang perkembangan pembangunan wilayahnya, termasuk membangun transparansi pelaksanaan program dan implementasinya dilapangan.

"Dalam waktu dekat kami akan merekrut kontributor-kontributor berita yang ditugaskan meliput perkembangan pembangunan disetiap desa," tambahnya.

Menurutnya, RKC FM 96,50 Mhz yang dipancarluaskan dari kantor Kecamatan Ciomas ini didedikasi bagi masyarakat sebagai salahsatu bentuk pengabdiannya kepada masyarakat diwilayah kerjanya.

Radio adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksana penyiarannya disebut sebagai lembaga penyiaran komunitas.

"Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif. Intinya, radio komunitas adalah dari, oleh, untuk dan tentang komunitas," tambahnya kepada beritabogor, Minggu (24/7/2011).

Rusnadi, 48 tahun, seorang penyiar RKC mengaku bangga dapat menyalurkan bakatnya, sehingga dirinya dapat turut menyebarluaskan informasi sekaligus melestarikan senibudaya asli Bogor.

"Saya dan belasan teman-teman disini adalah hobbies yang sauyunan mengembangkan radio komunitas, kami didukung oleh pak Camat Ciomas dan teman-teman dari Radio Megaswara Bogor," katanya usai siaran dialog interaktif dengan narasumber distudio yang sederhana. (als)