Lebaran Pakai Batik Yuk
Hal ini dikatakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor, Hj Fauziyah Diani Budiarto.
Istri Wali Kota Bogor Diani Budiarto ini mengatakan, batik bogor saat ini sudah dikenal oleh masyarakat luar Bogor, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten. Bahkan batik dengan corak utama kijang dan kujang itu juga sudah dikenakan oleh kalangan pejabat negara.
“Kita harus bangga dengan batik bogor. Baru tiga tahun tapi sudah mulai dikenal luas warga lainnya di luar Bogor. Bahkan, beberapa menteri juga sudah menggunakan batik ini, salah satunya Menpora,” ujar Fauziyah seusai meresmikan Galeri Batik Bogor Tradisiku yang berlokasi di Jalan Jalak No 2, Tanahsareal, Kota Bogor, Kamis (13/1/2011) silam.
Fauziyah mengatakan, cepat dikenalnya batik bogor di kalangan pejabat negara dan masyarakat di luar Bogor dikarenakan selama ini Dekranasda Kota Bogor aktif mengikuti berbagai pameran kerajinan yang digelar di Jakarta dan tempat-tempat lainnya di Indonesia. Di setiap pameran, pihaknya selalu mengikutsertakan batik bogor yang memiliki corak yang khas, yaitu kijang, kujang, dan bunga bangkai.
“Saya berharap batik bogor juga bisa dikenal di luar negeri,” katanya bersemangat.
Selama ini, kata Fauziyah, batik "Bogor Tradisiku" memiliki motif andalan yang langsung berhubungan dengan Kota Bogor, yaitu senjata kas Jawa Barat, yakni kujang, dan binatang kijang atau rusa yang terdapat di areal Istana Bogor.
Kujang dinilai sebagai perlambang ketenteraman dan keamanan Kota Bogor. Posisinya yang menghadap empat penjuru siap mengamankan Kota Bogor. Sedangkan motif lainnya adalah hujan, karena Bogor terkenal dengan Kota Hujan.
Siswaya, pencipta batik bogor, mengatakan, hingga kini sudah banyak inovasi yang dia lakukan untuk menciptakan motif terbaru dari batik bogor. Sampai saat ini, katanya, sudah 35 motif yang dia ciptakan.
Nama-nama motif batik itu antara lain Kujang Kijang (Kuki), Hujan Gerimis, Harmoni Sutera Alam, Kijang Terbang, Kujang Kijang Hujan, Kijang Kawung Kujang Parang, Kijang Loncat, Kijang Kembar, dan Kujang Kijang Kepala 8.
Motif Jawa Barat
1. Batik Banyumas
Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna khas batik Banyumasan yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning keemasan Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.
2. Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.
Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem.
Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.
3. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya.
Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
4. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.
Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.
Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan.
Motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.
Tidak ada komentar