Bogor Krisis Air Bersih
Bogor yang dikenal dengan kekayaan alam dan sumber mata air tidak luput dari dampak musim kemarau tahun ini, sumur-sumur air dipermukiman warga mengalami kekeringan dan Kota Hujan itu pun Krisis Air.
Pemandangan tak biasa terjadi di Desa Dramaga Kabupaten Bogor, ratusan warga setempat mengantri dikediaman Bupati Bogor, Rahmat Yasin, untuk mengambil air bersih menyusul kekeringan yang dialami kota hujan tersebut, Jum'at/16/9/2011).Sambil membawa ember dan galon air, warga berdesakan mengambil air bersih itu. Warga mengaku kesal karena pemerintah dinilai tidak memperhatikan rakyatnya yang mengalami krisis air bersih sejak 3 bulan belakangan ini.
Apalagi setelah warga mengetahui jika air bersih itu selalu ada di rumah Bupati. Namun sayangnya, warga yang mengambil air bersih itu tidak semuanya mendapatkan karena penjaga keamanan rumah Bupati membatasi pengambilan air tersebut.
Hari berikutnya warga tidak lagi berbondong-bondong ke rumah orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini, pasalnya pihak PDAM Tirta Kahuripan telah menyuplai sebanyak 5 mobil tangki air bersih mulai jam 10.00 pagi hingga petang hari.
Menurut keterangan Sekretaris Desa, Edi Supardi, Sebenarnya pasokan air diwilayah tidak krisis air, hanya saja air yang ada di sumur-sumur warga debitnya berkurang dan berwarna kuning.
"sejumlah warga yang mengambil air di kediaman pak Bupati itu lantaran sumur - sumur dirumah mereka debit airnya agak berkurang dan warnanya kuning," jelasnya kepada beritabogor hari ini, (17/9/2011).
Edi Supardi menambahkan, kedepan pihak kami akan mengakomodir keinginan warga yang ingin dibuatkan bak penampung air bersih. Rencananya di 3 titik, yakni Rw 02/03 dan Rw 01/02, serta meminta warga untuk rela menghibahkan tanahnya untuk pembangunannya.
Tirta Kahuripan Fungsikan Kran Air
Warga Kampung Cipakung Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor segera mendapat kucuran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan, setelah mendapat laporan kesulitan air bersih dari warga yang selama ini kesulitan memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari.
"Meskipun mereka bukan pelanggan PDAM tapi kami tetap menanggapi keluhan warga. Selain itu, kran air di dekat sumur bor langsung dimaksimalkan fungsinya melayani air bersih bagi warga sekitar," tutur Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Kahuripan, Yusuf Firdaus, (15/9/2011).
Dia menjelaskan secara teknis sumber air dari sumur bor PDAM berbeda jauh dengan sumber air sumur warga. Air sumur bor PDAM diambil dari air yang berada di bawah lapisan keras tanah sedalam 250 meter. Dinding sumur bor juga diberi grooting (beton) sehingga tidak mempengaruhi sumber air di bawah tanah.
"Sebenarnya secara teknis tidak ada pengaruhnya dengan sumur air bor PDAM karena dinding sumur dibuat grooting agar sumber air di bawah tanah tidak ikut tersedot Kami juga telah memeriksa sumur bor tidak ada kebocoran,"jelasnya.
Lokasi permukiman yang mengeluh kekeringan juga berada sekitar 500 meter dari lokasi sumur bor. PDAM pernah menawarkan agar permukiman tersebut berlangganan air bersih PDAM. "Tapi nggak tahu alasannya apa, mereka menolak berlangganan resmi air bersih PDAM," imbuhnya.
Hasan mengungkapkan di musim kemarau kali ini, seluruh pegawai terus bekerja memberikan yang terbaik bagi pelanggan air PDAM. Termasuk melayani distribusi air di beberapa titik permukiman yang mengalami kekeringan.
"Kami terus bekerja keras agar suplai air bersih terutama kepada pelanggan tetap terjaga. Sehingga air bersih yang sampai ke kran air di rumah warga tetap berkualitas," ungkapnya seraya menambahkan bahwa produksi air PDAM Tirta Kahuripan juga terus dijaga untuk memenuhi tingginya permintaan air bersih. (herry/enday)
Sumber : Kabupaten Bogor 16/09/2011
Tidak ada komentar