Pemerintah Kabupaten Bogor Antisipasi Dampak Kemarau
Upaya mengantisipasi kekeringan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam waktu dekat ini dengan membangun tiga sumur air bawah tanah untuk warga Kampung Bojong Koneng, desa Ciherang Pondok, Caringin.
Ketiga sumur itu akan dibangun secara permanen dengan tujuan mengantisipasi krisis air bersih di tahun mendatang. Sumur air bawah tanah yang rencananya akan dibangun dengan kedalaman 20 meter tersebut juga diharapkan bisa menjadi solusi persoalan krisis air bersih di wilayah itu.
“Pembangunan sumur itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Rw 02 Kampung Bojong Koneng,” ungkap Kepala Desa Ciherang Pondok, Safrudin Jefri saat melaporkan langsung keadaan di wilayahnya kepada Bupati Bogor Rachmat Yasin, di Pendopo Bupati, Cibinong, Jumat (16/92011).
Hal ini mengingat sambungan pipanisasi PDAM Tirta Kahuripan belum masuk di wilayah tersebut. Untuk memastikan kelestarian resapan air juga akan mulai dilakukan gerakan penghijauan dengan menaman pohon penghasil air.
Belasan Kecamatan Sulit Air Bersih
Pengamat lingkungan dari Komunitas Peduli Ciliwung Bogor, Hapsoro, mengecam lambannya tindakan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengatasi kekeringan yang dialami ribuan warga. Warga sudah mengalami kekeringan sejak satu bulan lalu, tapi pemkab baru membahas.
Banyaknya penggunaan air bawah tanah juga dituding menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sebagian warga Kabupaten Bogor mengalami krisis air bersih.
Termasuk di Kecamatan Caringin banyak perusahaan air curah, tapi sebagian warganya mengalami krisis air bersih. “Air bersih yang diambil dibawa ke Jakarta, sedangkan warga Caringin sulit mencari air bersih karena sumur dan sungai yang menjadi tumpuan hidupnya, mengering,” paparnya.
Selain itu, Belasan Kecamatan di Kabupaten Bogor yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Yakni, Kecamatan Tenjo, Parungpanjang, Parung, Tajurhalang, Bojonggede, Rumpin, Jasinga, Cigudeg, dan Sukajaya yang berada di wilayah utara Kabupaten Bogor.
Kemudian di wilayah timur, kekeringan terjadi di Kecamatan Jonggol, Cariu, Sukamakmur dan Babakanmadang. Sedangkan di wilayah selatan, yakni di Kecamatan Cisarua, Caringin dan Tamansari. Dari 16 kecamatan tersebut, sebanyak 52 desa yang ditinggali 535.038 jiwa.
Pengusaha Air Curah Wajib Bantu Warga
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Nurhayanti menegaskan, pengusaha air curah wajib membantu mengantisipasi kekurangan air di musim kemarau yang diprediksi BMKG akan terjadi hingga November 2011.
”Pengusaha air jangan diam saja kalau di lingkungan tempatnya kekeringan,” ujar mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Bogor itu, dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana kekeringan, di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bogor, kemarin.
Wanita yang menjabat Ketua PMI Kabupaten Bogor itu juga meminta seluruh camat melaporkan kondisi wilayahnya yang mengalami kekeringan. ”Camat jangan diam saja, lapor ke pemkab nanti kita cari solusinya,” tegasnya.
Nurhayanti juga berjanji, pemkab tak hanya mengantisipasi dan menangani bencana kekeringan, tapi juga akan merevitalisasi pertanian. Di sampung, menyiagakan PDAM Tirta Kahuripan untuk menyuplai air bersih ke titik-titik wilayah yang mengalami krisis air.
“Termasuk pengelolaan sanitasi air bersih yang akan dikoordinasikan dengan PDAM. Saat ini untuk data belum seluruhnya didapat karena belum ada laporan,” kata Nurhayati.
PDAM Tirta Kahuripan Suplai Air Bersih
Secara terpisah Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yos Sudrajat mengharapkan agar seluruh kecamatan segera melaporkan titik rawan kekeringan di wilayahnya. “Kami tunggu laporan dari kecamatan sampai 15 September. Dengan data formal itu, kami baru bisa melangkah untuk mengatasi kekeringan,” tukasnya.
Upaya Pemkab Bogor menugaskan PDAM Tirta Kahuripan menyuplai air bersih ke titik-titik wilayah kekeringan akan mendapat kendala. Pasalnya, stok air PDAM juga mulai menipis. Itu terlihat dari debit air Sungai Ciliwung dan Cipamingpis yang menjadi air baku PDAM.
Untuk mengantisipasinya, PDAM membendung kedua sungai tersebut agar debit air yang bisa diproses PDAM menjadi air bersih, tetap terjaga di kisaran 320 liter per detik.
“Saat ini PDAM masih mampu memenuhi pasokan air bersih untuk wilayah Kabupaten Bogor. Tapi, kalau musim kemarau berkepanjangan tidak menutup kemungkinan stok air bersih PDAM juga habis,” papar Dirut PDAM, Hadi Mulya Asmat kepada Radar Bogor saat ditemui usai rapat.
Saat ini, PDAM menyiapkan enam tangki air yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter untuk masyarakat yang mengalami kekeringan. Tak hanya itu, pihaknya bekerjasama dengan perusahaan air curah untuk pengadaan air bersih. ”Mudah-mudahan bencana ini cepat berlalu, karena kalau satu bulan tidak hujan, PDAM juga akan mengalami krisis air bersih,” tandasnnya. (als)
Sumber: Kabupaten Bogor 17/9/2011
Tidak ada komentar