Peringatan Hari Olahraga Nasional
Sebanyak 15 atlet dan pelatih, dan wasit olah raga berprestasi Kota Bogor memperoleh penghargaan dan “Kadeudeuh” dari Walikota Bogor pada peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) ke 28 tahun 2011, tingkat Kota Bogor yang dipusatkan di Stadion Pajajaran Bogor, Jum’at (9/9/2011).
Penyerahan penghargaan diserahkan Ketua DPRD Kota Bogor Mufti Faoqi selaku Inspektur Upacara Haornas ke 28 tingkat Kota Bogor.
Dalam Haornas tersebut juga dihadiri Walikota Bogor Diani Budiarto, jajaran Muspida, Sekretariat Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan, para pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kota Bogor, Camat, Lurah, dan insan –insan olah raga yang tergabung dalam cabang olah raga dibawah naungan Kota Bogor.
Ke 15 atlet, pelatih, dan wasit yang memperoleh penghargaan diantaranya ada empat atlet pelatnas yang akan membela Kontingen Indonesia dalam SEA Games 2011 di Palembang.
Ke 15 atlet, pelatih, dan wasit yang memperoleh penghargaan diantaranya ada empat atlet pelatnas yang akan membela Kontingen Indonesia dalam SEA Games 2011 di Palembang.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Mufti Faoqi membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi A. Mallarangeng. Dalam sambutannya Menpora mengatakan, konteks olahraga sebagai alat perjuangan bangsa masih sangat relevan. Olahraga adalah medan perjuangan untuk mengharumkan nama bangsa dan Negara di berbagai ajang internasional.
Untuk bisa mengharumkan nama bangsa dan Negara, pembinaan prestasi olahraga harus dikembangkan secara sistematis mulai dari usia dini, massal, berjenjang, sampai pada tingkat elit, untuk semua cabang olahraga.Tim nasional semua cabang olahraga merupakan puncak dari proses pembinaan olahraga yang berkelanjutan. Program Indonesia Emas (PRIMA) adalah tempat pembinaan atlet-atlet nasional yang kita persiapkan untuk berprestasi pada tingkat internasional,
Atlet tidak datang dari langit. Atlet datang dari proses pembinaan yang berjenjang melalui olahraga rekreasi, olahraga pendidikan di sekolah-sekolah, dan pembinaan yang intensif melalui klub-klub, serta pemusatan latihan pada tingkat regional dan nasional di setiap cabang olahraga.
Atlet tidak datang dari langit. Atlet datang dari proses pembinaan yang berjenjang melalui olahraga rekreasi, olahraga pendidikan di sekolah-sekolah, dan pembinaan yang intensif melalui klub-klub, serta pemusatan latihan pada tingkat regional dan nasional di setiap cabang olahraga.
“Bakat alam harus diasah dengan metode latihan yang efektif, melibatkan sport science secara menyeluruh, serta melakukan kompetisi yang berkesinambungan di semua tingkatan, “ungkapnya.(yan/gus/lan)
Sumber: Kota Bogor 9/9/2011
Tidak ada komentar