Kualitas Hutan Konservasi Batu Layang Ciburial Anjlog
Curug
Kembar yang berasal dari dua Kata Curug dalam bahasa Sunda disebut Air terjun. Sedangkan Kembar berarti
dua. Sesuai kondisi alam, Curug Kembar adalah Dua air
terjun dengan mata air yang berbeda dan berdampingan .
Air terjun yang terletak di
dalam kawasan hutan konservasi Perum Perhutani ini cukup menarik minat hati
para pengunjung lokal dan domestik untuk
datang berlibur, maupun melakukan kegiatan luar ruangan,
Lokasinya
tidak jauh dari jalan Raya Puncak- Bogor, tepatnya di Desa Batu Layang,Kecamatan
Mega Mendung menjadi alternatif pilihan tempat berwisata di daerah Puncak ini
Pengunjung
yang datang beragam apalagi di musim liburan dan menjelang datangnya Tahun
Baru, seperti Rombongan Anak-anak Sekolah, Universitas, maupun tamu dari
Cotage/Villa yang tersebar sepanjang jalan batulayang dan Ciburial.
Pemerhati Hutan Konservasi Batulayang-Ciburial, Hendra Gunawan (28) mengungkapkan kekecewaan atas menurunnya kualitas alam yang ada, akses jalan disekitar Curug Kembar saat ini keindahan dan keasriannya berkurang.
“Tidak serimbun dan sebersih ketika pertama kali saya
berkunjung, Perjalanan susur sungai kurang berkesan, apalagi dengan adanya kawat bronjong
disepanjang aliran sungai yang adapat merusak
keseimbangan alam,” ungkap mantan Ranger Hutan konservasi Batulayang-Ciburial ini.
Menurutnya, jalur jalan menuju lokasi cagar alam Curug Kembar harus dibuat jalur jalan setapak yang aman bagi pengunjung, karena di saat hujan deras debit air akan naik. “Sementara ini bronjong yang di pasang
akan meghambat lajunya air dan jika di biarkan akan rentan longsor tanah
terus-terusan terkikis air sungai,” usulnya.
Secara terpisah, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Alwi Lubis, membenarkan adanya penurunan jumlah pohon di lokasi tak jauh dari area camping, dibuktikan dengan berkurangnya jumlah pepohonan yang ada diarea tersebut.
"Dipintu gerbang saja sudah nampak pepohonan berkurang jumlahnya, tidak seperti dua tahun lalu," ujarnya kepada BeritaBogorDotCom, Senin (26/12/2011) kemarin. (als)
Secara terpisah, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Alwi Lubis, membenarkan adanya penurunan jumlah pohon di lokasi tak jauh dari area camping, dibuktikan dengan berkurangnya jumlah pepohonan yang ada diarea tersebut.
"Dipintu gerbang saja sudah nampak pepohonan berkurang jumlahnya, tidak seperti dua tahun lalu," ujarnya kepada BeritaBogorDotCom, Senin (26/12/2011) kemarin. (als)
Tidak ada komentar