header_ads

Galian PDAM Tanpa Plang Ganggu Pengguna Jalan


KOTA BOGOR - Keberadaan galian pipa sambungan proyek Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor, pekerjaannya diduga tidak transparan. 

Sebab, dilokasi pekerjaan proyek tersebut tidak terdapat plang informasi proyek, dan tidak Nampak adanya gudang kit sebagai tim kontrol pekerjaan proyek itu. 

Data yang dihimpun Berita Bogor dari berbagai sumber menyebutkan fungsi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor diberi wewenang untuk menyelenggarakan pelayanan air minum untuk dimanfaatkan untuk masyarakat umum. 


Pemasangan sambungan pipa itu mengganggu pengguna jalan. Rusaknya trotoar akibat pekerjaan galian pipa ini membuat pihak Dinas Binamarga dan Pengairan Kota Bogor sering terkena batunya. Bahkan, Dinas Binamarga dan Pengairan menjadi pihak yang sering kali menjadi kambing hitam atau bulan bulanan pemberitaan di mediamassa.

Ketika dikonfirmasi, Salahsatu pegawai Dinas Binamarga dan Pengairan Kota Bogor yang tak mau identitasnya diposting mengungkapkan pihaknya tidak mengetahui adanya pekerjaan galian pipa pam yang sedang berlangsung dan mereka pun tidak tahu tentang orang-orang di lapangan yang mengerjakannya proyek tersebut. 

“Kadang kami hanya mendapat SPK nya saja tapi kenyataannya kita tidak pernah di ajak dan di libatkan dalam finishing pekerjaan tersebut, padahal itu menjadi tanggung jawab kita dan kita sering di salahkan oleh warga dan media," katanya.

Keberadaan galian pipa sambungan proyek Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor, pekerjaannya diduga tidak transparan. Sebab, dilokasi pekerjaan proyek tersebut tidak terdapat plang informasi proyek, dan tidak Nampak adanya gudang kit sebagai tim kontrol pekerjaan proyek itu.

Tak hanya itu, akibat galian tersebut merusak trotoar dan mengganggu kenyamanan para pejalan kaki maupun pengguna jalan lainnya. “Karena trotoar dibongkar, saya terpaksa berjalan dibahu jalan  tapi ya lihat juga arus lalu lintasnya, hati-hati juga mas,” ujar Andri, pemuda yang tengah melintasi jalan itu.

Sedangkan pedagang warung rokok yang biasa mangkal di seberang jalan tak jauh lokasi itu mengaku lupa mulai tanggal berapa penggalian lubang itu dilaksanakan, namun dia mennyaksikan pekerjaan itu memang sudah dilakukan sekira belum lama ini.
Sementara saat ditanya keberadaan kontraktor, seorang pekerja galian itu menjawab tidak tahu, karena dia hanya di drop ke lokasi untuk tugas penggalian dan pengurukan tanah. "Saya tidak tahu apa-apa kang, saya cuma kerja kuli gali tanah. Masalah ijin dan plang proyek tanya aja sama kontraktor," terang pria yang mengaku bernama Asep, (27).

Seorang mahasiswi yang kebetulan melintas juga mengeluhkan adanya pengerjaan yang terkesan mengganggu pengguna jalan. “Jalan menjadi kotor karena trotoar dibongkar, saya terpaksa berjalan di aspal jalan karena trotoarnya belum ada yang diperbaiki ,” ujar Riri, mahasiswi yang tengah melintasi jalan itu. 

Secara terpisah, Pemerhati Sosial, Iwan G., mengharapkan adanya kerjasama dan kejelasan antara kedua belah pihak,” terangnya. Sementara saat di tanya keberadaan kontraktor serta gudang kit sebagai tim kontrol pekerjaan proyek itu, seorang pekerja galian yang tidak mau disebut namanya menyatakan tidak tahu soal gudang kit dan kontraktor pekerjaan ini, karena dia hanya kerja kuli gali tanah.(mra)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.