header_ads

PMI Kab Bogor Terjunkan Relawan Tragedi Sukhoi


CIBINONG - Koordinator Palang Merah Indonesia Kabupaten Bogor yang disapa Abidin itu rela meninggalkan keluarga, demi   membantu proses evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 di area Gunung Salak.

“Hampir lima hari, pakaian belum diganti. Ini pakaian sejak berangkat dari rumah pada Rabu (9/5/2012) sampai sekarang,” katanya di Lapangan Pasir Pogor, Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Senin (14/5/2012).

Dia, selama lima hari jatuh bangun mengoordinasikan personel PMI untuk terus menerus membantu proses evakuasi tersebut. Dan hal itu, bukanlah hal yang mudah, tentu. Akan tetapi, semua  teratasi berkat ketulusannya untuk menolong sesamanya.

Abidin mengaku menerima informasi tentang musibah itu, seusai rapat PMI Kabupaten Bogor di Cibinong. “Saya mendapatkan informasi itu hingga diminta rapat di Kantor Polres Bogor untuk berkoordinasi menangani musibah Sukhoi,” katanya.

Kemudian dirinya langsung memobilisasi anggota PMI dengan mengirimkan pesan singkat ke sejumlah anggota PMI baik di Kota Bogor maupun Jakarta. “Saya mengirimkan pesan singkat sejak pukul 18.30 WIB. Alhamdulillah, anggota yang saya sms pada merespons,” katanya.

Hingga akhirnya, pada Kamis (10/5/2012), terkumpul 80 relawan hingga mengikuti apel di Gunung Bunder atau kaki Gunung Salak dari arah Cibatok, Bogor. “Selain itu, 15 kendaraan ambulans pun siap, termasuk empat unit heli,” katanya.

“Saya langsung mengoordinasikan relawan untuk ditempatkan dalam perbantuan proses evakuasi,” katanya.
Dikatakannya, soal letih memang letih, tapi soal kemanusiaan harus dikedepankan.

Bagi bapak empat anak ini, soal kemanusiaan di PMI sudah bukan hal yang baru. Dia antara lain pernah terlibat dalam kegiataan kemanusiaan seperti peristiwa tsunami di Flores tahun 1992, gempa di Liwa pada 1992, tsunami Aceh pada 2005, gempa Yogya dan musibah letusan Gunung Merapi pada 2011. (ant/mi-agk/als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.