header_ads

Pawai Seba Kuwerabakti Disambut Puluhan Ribu Warga Bogor

HJB 530 - Sekelompok orang berpakaian kuno ala Kerjaan Pajajaran tempo dulu   berpawai mengitari lingkar luar Kebun  Raya Bogor. 

Pasukan tersebut meramaikan  pawai Akbar Budaya Seba Kuwerabakti  menyambut Hari Jadi Bogor (HJB)  ke 530 yang digelar, Sabtu (2/6/2012).

Pawai atau karnaval yang dilepas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, sekitar pukul 09.00 wib  di Plaza Balaikota Bogor disambut puluhan ribu warga Bogor yang menyaksikan iring-iringan, disepanjang jalan yang dilalui mulai dari Jalan Ir. H.Junada, Jalan Oto Iskandardinata, Jalan Pajajaran dan masuk ke pintu III Kebun Raya Bogor (KRB).

Iring- iringan karnaval diawali pasukan polisi bersepeda,  yang diiringi 15 pasukan berkuda.  Selanjutnya pasukan inti, sekitar 500 pasukan Kerajaan Padjadjaran yang disusul rombongan Prabu Siliwangi dan Ratu diusung oleh para pasukannya. Iring – iringan berkutnya rombongan pembawa dongdang hasil bumi.

Karnaval semakin menarik dengan hadirnya Putri Indonesia Andi Natasha, dua Putri Pariwisata  Mitha Diah Rengganis, dan Grace Gabriela Binowo. Ketiga putri diarak  diatas kendaraan hias yang diwakal Polwan Polres Bogor Kota.

Dalam perhelatan akbar ini beragam budaya nusantara juga ditampilkan untuk menghibur masyarakat Bogor.  Selain seni dan budaya sunda juga ditampilkan dari kelompok Papua, dan Seni Barongsai.

Iringan – iringan karnaval juga diramaikan  puluhan delman, satu delman diantaranya ditumpangi oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan, dan Ketua BCF (Bogor Cultre Festival) 2012 Seba Kuwerabakti Bagus Karyanegara.

Dalam perhelatan di KRB dua agenda budaya yang disajikan kolosal meliputi Maung Padjadjaran Lugay karya Abah Dasep untuk membangkitkan semangat Padjadjaran dan Seba Kuwerabakti karya Adenan Taufik yakni tradisi kuno pemberian upeti sebagai gambaran dukungan masyarakat terhadap pemerintahan.

Perhelatan budaya yang didukung UNESCO salah satu badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) ini disaksikan Duta Besar India untuk Indonesia  Gurjit Singh, Sekretaris Direktorat Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Gatot Gautama, Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan Industri Musik pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Juju Masunah,  Ketua DPRD Mufti Faoqi, jajaran Muspida Kota Bogor, Kepala Badan Koordinasi Wilayah Bogor Wawan Sofwan, dan mantan Pangdam III Siliwangi Iwan Sulandjana.

Ketua BCF 2012 Seba Kuwerabakti Bagus Karyanegara mengatakan, Seba Kuwerabakti merupakan impresi budaya yang dikemas secara klasik. “Kita berharap ini akan menjadi agenda wisata Kota Bogor yang bisa  menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Bogor, “ kata Bagus.

Sekilas Seba Kuwerabakti

Seba Kuwerabakti merupakan peristiwa kunjungan raja-raja daerah kepada raja Pajajaran.  Sebagai bukti kesetiaannya, raja daerah mempersembahkan panggeres reuma (kelebihan hasil panen)   yang diletakan pada dongdang untuk diserahkan kepada raja.

Seba Kuwerabakti merupakan salah satu kebijakan Prabu Siliwangi. Pada saat itu raja – raja daerah berkunjung ke Purasaba (ibu kota-red) Pajajaran kini Kota Bogor untuk menyampaikan “upeti” kelebihan hasil bumi sebagai bentuk kesetiaan meraka kepada Raja Pajajaran.

Seba Kuwerabakti hanya bisa dilakukan di Purasaba Pajajaran dan tidak pernah dalam sejarah bahwa Seba Kuwerabakti dilakukan didaerah lain, kecuali Seba Kuwerabakti atau seren tahun yang dilakukan raja daerah yang kini masih dilakukan dibeberapa daerah Jawa Barat seperti Kampung Naga, Kampung Urug, Cipta Gelar Sukabumi, dan Giri Jaya Baduy.

Apresiasi Kedubes India

Duta besar India untuk Indonesia  Gurjit Singh menyampaikan apresiasinya perhelatan budaya Seba Kuwerabakti yang digelar dalam rangkaian menyambut Hari Jadi Bogor (HJB) ke 530, Sabtu (2/6/2012).Gurjit Singh sengaja diundang oleh panita Bogor Culture Festival (BCF) 2012 Seba Kuwerabakti untuk menyaksikan perhelatan Budaya kali pertama digelar di Kota Bogor.

Acara ini  juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sekretaris Direktorat Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Gatot Gautama, Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan Industri Musik pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Juju Masunah, Ketua DPRD Mufti Faoqi, jajaran Muspida Kota Bogor, Kepala Badan Koordinasi Wilayah Bogor  Wawan Sofwan, dan mantan Pangdam III Siliwangi Iwan Sulandjana.

Gurjit mengaku terkesan  dengan seni budaya sunda.  “ Saya baru pertama menyaksikan  pagelaran seperti ini. “ Ternyata, seni budaya sunda sangat menarik, “ kata Gurjit di Kebun Raya Bogor.

Sekretaris Direktorat Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Gatot Gautama mengatakan, acara BCF 2012 Seba Kuwerabakti sangat tepat digelar dalam menyambut HJB. “ Kita ketahui bahwa Bogor dulunya Purasaba  atau Ibu Kota dari Kerajaan Pakuan Pajajaran, “ kata Gatot.

Event ini, kata Gatot dijadikan momentum untuk upaya pewarisan sejarah pada generasi muda dan seluruh masyarakat Bogor. Kota Bogor banyak memiliki peninggalan atau disebut Heritage terutama peninggalan masa Kolonial seperti Istana dan Kebun Raya Bogor, dan Gedung – gedung lain yang berciri khas arsitektur Eropa.

Selain itu juga terdapat berbagai lembaga-lembaga  penelitian bertaraf Internasional yang didirikan sejak zaman  pemerintahan Belanda seperti balai penelitian tanaman tropis, museum zoologi, museum etnobotani dan balai-balai penetian lainnya.  “ Jadi, sejarah Bogor yang sangat panjang ini sangat tepat dijadikan sebagai pewarisan kepada generasi penerus, “ ungkapnya.

Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendikung penuh kegiatan BCF 2012 Seba Kuwerabakti.  “ Kami berharap event ini bisa digelar secara berkala setiap tahun, dengan melibatkan semua unsur masyarakat serta menjadi pesta kesenian rakyat Bogor, “ harapnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan  mengaku bangga bahwa Peringatan HJB ke 530 dengan digelarnya pesta rakyat yang melibatkan seleuruh elemen masyarakat. “ Kita patut bersyukur bahwa Bogor dianugrahi kesuburan yang sangat luar biasa tercacat bahwa Bogor merupakan Kota yang paling subur diantara Kota- Kota di Jawa Barat, “ kata Heryawan.

Uniknya juga, kata dia, Bogor merupakan Kota dengan curah hujan paling tinggi di bumi ini. “ Makanya, wajar Bogor dijuluki kota hujan, “ ujarnya.
Heryawan menyampaikan apresiasi dengan penyelenggaraan BCF 2012 Seba Kuwerabakti. Seba adalah sebuah pemberian, sebuah jalan untuk memberikan sesuatu kepada pemimpinnya.

Ia mengatakan, seba sebagai tanda syukur karena keharmonisan antara pemimpin dengan yang dipimpinnya. “Kalau dimasa lalu menandakan harmonis antara pemimpin dengan masyarakatnya. Maka dalam peringatan HJB ke 530 juga menggambarkan keharmonisan  antara pemimpin dengan masyarakatnya,” ungkap Heryawan. (alsabili)

1 komentar:

  1. Ieu nukusimkuring diantos dilemahcaisoranganteh. kedah sapertoskieu wargi bogor. putra, putri atanapi generasi ayeuna supadaosterang karajaan sunda atanapi budaya urang sunda. ulah kanepi budaya bogor kapangaruh ngiblat kabarat.budaya sunda bogor kedahdipertahanken.mudah-mudahan ditaun nubadedongkap urang dayeuh bogor tos leuwih uninga sareng siap ngiringan pestarahayat dayeuh bogor.haturnuhun.http://dayeuh-bogor.blogspot.com/

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.