Pengusaha Kota Bogor Ikuti Pelatihan Baznas
KOTA BOGOR - Hari terakhir pelaksanaan pelatihan The Total Financial Make (TTFM) Over di IPB International Convention Center (IICC) Jalan Pajajaran Kota Bogor pada Sabtu, 28 Juli 2012.
Hal ini menjadi sebuah inisiatif yang muncul dari para pengusaha yang mengikuti pelatihan bersama BAZNAS kota Bogor, untuk mendeklarasikan Gerakan Pengusaha Peduli Zakat. Inisiatif ini, menurut pengusaha yang juga seorang trainner Syamsul Arifin, lahir dari beberapa keprihatinan.
“Kita melihat masih banyak para pengusaha yang tidak memiliki kesadaran membayar zakat. Padahal kita paham, berzakat adalah kewajiban yang sejatinya akan turut memperlancar setiap usaha kita,” ujarnya. Pada saat yang sama, masih banyak pula pengusaha yang menganggap biasa soal riba.
Oleh karena itu, deklarasi ini kata Syamsul, memuat lima komitmen besar para pengusaha di kota Bogor. Komitmen yang pertama adalah mennjadikan zakat sebagai gaya hidup pribadi dan perusahaan.
“Komitmen ke dua adalah mengajak semua elemen ummat untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup. Sedangkan ke tiga adalah bagaiman mendorong secara terus menerus mengajak karyawan, mitra usaha, dan pengusaha lain untuk menghindari riba dan mensosialisasikan gerakan pengusaha peduli zakat,” sebutnya lagi.
Komitmen lainnya adalah menyalurkan zakat kepada lembaga dalam rangka menguatkan program-program pemberdayaan ummat. “Terakhir, kami ingin mendorong pemerintah dalam mengupayakan gerakan sadar zakat melalui undang-undang dan atau peraturan lainnya,” cetusnya.
Prosesi deklarasi Gerakan Pengusaha Peduli Zakat ini dibacakan oleh Syamsul Arifin yang diikuti oleh seluruh para pengusaha yang hadir sebagai peserta pelatihan TTFM.
“InsyaAllah, kami akan melakukan serangkaian rapat untuk menindaklanjuti deklarasi pada hari ini agar semua komitmen dalam deklarasi Gerakan Pengusaha Peduli Zakat dapat menjadi aksi-aksi riil di tengah ummat,” ucap Syamsul. (chris)
Hal ini menjadi sebuah inisiatif yang muncul dari para pengusaha yang mengikuti pelatihan bersama BAZNAS kota Bogor, untuk mendeklarasikan Gerakan Pengusaha Peduli Zakat. Inisiatif ini, menurut pengusaha yang juga seorang trainner Syamsul Arifin, lahir dari beberapa keprihatinan.
“Kita melihat masih banyak para pengusaha yang tidak memiliki kesadaran membayar zakat. Padahal kita paham, berzakat adalah kewajiban yang sejatinya akan turut memperlancar setiap usaha kita,” ujarnya. Pada saat yang sama, masih banyak pula pengusaha yang menganggap biasa soal riba.
Oleh karena itu, deklarasi ini kata Syamsul, memuat lima komitmen besar para pengusaha di kota Bogor. Komitmen yang pertama adalah mennjadikan zakat sebagai gaya hidup pribadi dan perusahaan.
“Komitmen ke dua adalah mengajak semua elemen ummat untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup. Sedangkan ke tiga adalah bagaiman mendorong secara terus menerus mengajak karyawan, mitra usaha, dan pengusaha lain untuk menghindari riba dan mensosialisasikan gerakan pengusaha peduli zakat,” sebutnya lagi.
Komitmen lainnya adalah menyalurkan zakat kepada lembaga dalam rangka menguatkan program-program pemberdayaan ummat. “Terakhir, kami ingin mendorong pemerintah dalam mengupayakan gerakan sadar zakat melalui undang-undang dan atau peraturan lainnya,” cetusnya.
Prosesi deklarasi Gerakan Pengusaha Peduli Zakat ini dibacakan oleh Syamsul Arifin yang diikuti oleh seluruh para pengusaha yang hadir sebagai peserta pelatihan TTFM.
“InsyaAllah, kami akan melakukan serangkaian rapat untuk menindaklanjuti deklarasi pada hari ini agar semua komitmen dalam deklarasi Gerakan Pengusaha Peduli Zakat dapat menjadi aksi-aksi riil di tengah ummat,” ucap Syamsul. (chris)

Tidak ada komentar