Tenjo Dan Parung Panjang Krisis Air Bersih
Di musim kemarau membuat persediaan air di Kecamatan Tenjo dan Parungpanjang mulai mengering, sehingga warga kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Pejabat Sementara (Pjs) Kepala PDAM Cabang Parungpanjang, Rahmat mengaku kewalahan mendistribusikan kebutuhan air bersih untuk warga Tenjo dan Parungpanjang.
Menurut dia, terjadi karena sulitnya medan yang harus ditempuh dan tidak adanya sopir khusus untuk mengemudikan kendaraan tangki air.
“Kami harus menunggu, pekerjaan di kantor tidak terlalu sibuk karena sopir yang bisa mengantar air bersih ke daerah kekeringan juga memiliki kesibukan lain,” ujarnya kepada wartawan.
Data pemerintahan Kecamatan Tenjo mencatat, krisis air bersih dialami sekitar 6.986 kepala keluarga (KK). Camat Tenjo, Wahyu Hadi Setiono mengatakan, pada Jumat (24/8/2012) hingga Minggu (26/8) bantuan air bersih dari PMI Cabang Bogor dan PDAM didistribusikan ke Desa Batok, Babakan, Cilaku, Singabraja dan Bojong. Sementara Desa Tapos, Ciomas, Singabangsa dan Tenjo belum mendapat bantuan.
“Hari ini (kemarin, red) juga belum ada bantuan,” terangnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ma’mur mengatakan, untuk menangani masalah krisis air bersih di Kecamatan Tenjo telah menyiapkan 18 tandon (tempat penampungan air, red) untuk ditempatkan pada lokasi strategis daerah kekeringan. Ungkap dia, 18 tandon tersebut ditargetkan terpasang paling lambat akhir pekan ini.
“Rencananya, satu desa bisa dua atau tiga tandon, tergantung kondisi di lapangan nanti,” paparnya.
Terkait solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan tersebut, Ma’mur mengungkapkan, saat ini tim sedang melakukan kajian untuk mencari sumber air yang bisa diolah dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga, terutama saat musim kemarau. (bas/als)
Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@ gmail.com
Tidak ada komentar