header_ads

Komitmen Terhadap Kesetaraan Gender

CIBINONG - Kabupaten Bogor meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Madya dari Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan itu disampaikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Hj.Nurhayanti saat  acara puncak peringatan Hari Ibu ke-84 di UKM Convention Hall, Selasa (18/12/2012). 

Hal ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten Bogor yang memiliki komitmen mengedepankan visi mengutamakan kesetaraan gender, kesejahteraan dan perlindungan dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bogor, Nurianty menjelaskan data yang tercatat menyebutkan jumlah penduduk perempuan 2.319.370 dengan jumlah perempuan yang sudah melek huruf mencapai 92,2 persen, perempuan dalam angkatan kerja mencapai 45,39 persen atau 12,1 persen (Tahun 2010). 

"Saat ini sudah 16 persen anggota dewan di kabupaten Bogor terdiri dari kaum perempuan, meski belum mencapai angka ideal 30 persen sedangkan tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan atau tenaga profesional mencapai 44,4 persen," papar Nurianty kepada Berita Bogor.


Dalam pelaksanaan kinerja tahun 2012 ini, BPPKB Kabupaten Bogor memprioritaskan upaya meningkatkan status, posisi dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki.

Namun demikian, lanjut Nuriyanti, masalah pengarusutamaan gender pada potensi perempuan di Kabupaten Bogor masih cukup tinggi. Tahun depan pemerintah daerah akan lebih memfasilitasi dan memperhatikan kaum perempuan untuk menunjang potensi-potensi tersebut. (ice) 






Kesetaraan gender

Secara konseptual masih berlangsung nilai-nilai dan konsep budaya patriarki yang menempatkan perempuan dan laki-laki pada hubungan kekuasaan yang tidak setara, sehingga terjadi diskriminasi gender. 

Kesetaraan Gender yang bermakna menciptakan masyarakat yang demokratis, sejahtera, dan berkeadilan terhadap kedudukan perempuan serta keinginan yang kuat adanya perubahan progressive pada peran domestik perempuan karena masih dianggap terlalu melekat dan menjadi keharusan bagi perempuan mengurus pekerjaan domestik atau rumah tangga.

Pengenalan tentang kesetaraan gender dapat dimulai sejak dini baik di sekolah dan di rumah, salah satunya adalah dengan menganalisa buku-buku pelajaran yang masih memberikan illustrasi yang kurang peka pada kesetaraan gender. 

Upaya yang perlu dilakukan guna pengenalan konsep gender sejak dini melalui upaya-upaya cultural seperti mengubah kurikulum dan mengubah ilustrasi dalam buku-buku teks, dan upaya lainnya adalah melalui upaya structural dengan membuat kebijakan publik.

Tak kalah pentingnya adalah memberikan pengertian kepada masyarakat tentang kesetaraan gender sebagai cara membangun kesejahteraan dalam masyarakat, sehingga dapat tercapai  tujuan membangun kesejahteraan, meningkatkan kemajuan dan kemaslahatan semua warga negara, lelaki dan perempuan.







Editor: Alsabili
Email: beritabogor@ gmail.com






Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.