Penataan PKL Kota Bogor Lebih Baik
KOTA BOGOR - Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bogor berkembang sesuai dengan dinamika kebutuhan masyarakat, sebab keberadaannya menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mendapatkan barang dengan harga terjangkau.
Tidak sedikit PKL yang berjualan di trotoar hingga masuk ke badan jalan. Semakin hari, keberadaan PKL di sejumlah titik di Kota Bogor semakin banyak. Dan semakin mengganggu arus lalu lintas dan mengurangi kenyamanan warga Kota Bogor lainnya.
Seperti di kawasan Pasar Bogor, sekitar tanjakan Empang, Jalan Lawang Seketeng, Jalan Pedati, Jalan Otista, Jalan Roda, Jalan Suryakencana, Jalan Ir. Juanda, Lapangan Sempur, Taman Kencana, Kapten Muslihat, Jalan Paledang juga di Jalan Raya Pajajaran. Juga di Jalan Nyi Raja Permas, Warung Jambu dan Kedung Halang.
Karena itu masalah PKL masuk ke dalam salah satu dari Empat Skala Prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Walikota Bogor Diani Budiarto dalam konferensi pers Kaleidoskop Akhir Tahun 2012 Pemerintah Kota Bogor mengatakan bahwa tahun 2012 Pemkot Bogor terus melakukan pembenahan.
Sebagaimana amanat RPJMD 2009-2014, ada tiga titik PKL yang harus ditertibkan, yaitu di Pajajaran, Sempur dan Pasar Bogor. Lokasi ini akan terus kami tata. Kita tidak mengusur tapi, kita melakukan bintata (Pembinaan dan Penataan), “ tukas Diani.
Berkat kerjasama semua pihak di jajaran Pemerintah Kota Bogor, ditambah kesadaran PKL sendiri; sejumlah titik jalan rawan PKL kini bersalin wajah menjadi jalan yang bersih, tertib dan lancar. Seperti yang terjadi di Jalan Pajajaran, Lapangan Sempur dan Pasar Bogor.
Langkah Pemkot Bogor disambut baik oleh sejumlah pihak, termasuk para PKL. Terutama pada saat penertiban pasar tumpah di sekitar Pasar Bogor. Tidak ada perlawanan dari PKL. Bahkan para pedagang ikut membantu petugas membongkar lapak mereka. Sejumlah pedagang bahkan mengambil kesempatan untuk berfoto-foto di sekitar lokasi penertiban. Tidak he¬ran kalau penertiban kali ini disebut sebagai penertiban paling mulus, bahkan orang menyebut penertiban romantis.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Hendi Iskandar mengatakan kesuksesan tersebut merupakan buah manis pendekatan yang komprehensif antara Pemkot Bogor dengan PKL. Sejak Kamis malam (18/10), sebanyak 4525 PKL pasar tumpah di Pasar Bogor berhasil dirangkul Pemkot agar memindahkan lokasi berdagang mereka.
Hendi bercerita, keberhasilan ini bukan diperoleh dengan usaha yang mudah. Tetapi, menurutnya, merupakan bagian dari proses panjang yang berkesinambungan. “Tim gabungan Pemkot Bogor sudah bekerja sejak bulan September lalu untuk merangkul para PKL dan warga setempat,” sebut Hendi.
Hendi melanjutkan, bahwa pihaknya sudah mengundang koordinator PKL ke markas Pol PP. Mereka juga sosialisasi ke masyarakat Kelurahan Babakan Pasar di SD Jalan Roda. “Kami bicarakan dari A-Z. InsyaAllah tidak ada yang dadakan. Semua terkoordinasi,” ujar Hendi.
Termasuk dengan koordinasi dengan Kantor Koperasi UMKM, Dinas Bina Marga, PD Pasar Jaya, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, DLLAJ, hingga jajaran Polres Kota Bogor dan TNI.
Kepala Kantor Koperasi dan UMKM Adang Rahmat menuturkan bahwa pada intinya, para PKL tetap bisa berjualan. Tetapi tidak mengganggu hak orang lain atas berlalu lintas dan berjalan kaki. Alhamdulilah, berkat pendekatan tepat, para PKL mendukung program penataan PKL.
“Di Pasar Bogor, kami berterima kasih kepada para PKL di pasar tumpah Pasar Bogor. Mereka yang diwakili oleh ketua kelompok begitu komunikatif pada saat dialog dan diskusi. Mereka juga mendukung program pemkot,” puji Adang.
Hendi menambahkan, sesuai dengan amanat RPJMD 2009-2014, Jalan Suryakencana harus bersih dari PKL. Untuk itu lapak-lapak mereka pun digeser. Tahap pertama jalur yang harus clear dari PKL pasar tumpah adalah Jalan Juanda sampai Jalan Suryakencana. Sementara Jalan Otista ditoleransi. PKL dari BTM hingga Restoran Lembah Anai digeser ke Lawang Seketeng I. Waktu berjualan pun sudah juga diatur. Sesuai perjanjian, sesudah pukul enam pagi PKL sudah tidak boleh berjualan lagi.
“Di Pedati juga demikian. Kita tata supaya fungsi jalan bisa terpenuhi jangan sampai tertutup total oleh PKL. Satu sisi jalan bisa berfungsi, PKL juga tertata. Sehingga kota Bogor bisa berubah wajah untuk kebersihan. PD Pasar Pakuan Jaya juga siap menampung dengan jumlah sekitar 300 kios yang kosong,” jelas Adang.
Selanjutnya, akan dilakukan penataan Pasar agar PKL tertarik untuk masuk kembali ke pasar. Hingga kini, lanjut Adang, Pemkot Bogor masih melakukan kajian yang komprehensif perihal relokasi para PKL. “Ke depan mereka tidak permanen di Otista. Ini hanya sementara,” jelas Adang.
Adang dan Hendi berharap penertiban ini mendapat dukungan dari semua pihak. Terutama warga Kota Bogor. PKL yang sudah di geser lokasi berdagangnya diharapkan tidak kembali berdagang ke tempat semula. “Karena Jalan Suryakencana sudah dinyatakan tertutup oleh PKL malam maupun siang. Tolong sama-sama menjaga Kota Bogor supaya tertib bersih dan indah,” jelas Hendi.
Adang menambahkan bahwa perpindahan ini hanya sementara. Dan bila sudah ada lokasi permanen, Adang berharap para pedagang bersedia untuk dipindahkan. “Karena ini adalah kepentingan umum,” kata Adang.
PKL modern Stasiun KA
Program pembenahan PKL tak hanya dilakukan Pemkot Bogor, tapi juga dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Seperti terlihat di Jalan Nyi Raja Permas sekitar Stasiun Kereta Api Bogor. Lapak – lapak PKL nampak terlihat rapi sesuai dengan jenis dagangannya. Kesan kotor dan semrawut kini telah berubah menjadi rapi dan bersih.
Pengawas Stasiun (Wasi) Pondok Cina sampai Sukabumi Eman Sulaeman mengatakan, penataan PKL sekitar Stasiun Bogor sudah berjalan sejak tiga bulan lalu, setelah memperoleh izin langsung dari Kepala Daerah Operasional (Kadaop 1). “ Di lokasi PKL modern ini tercatat ada 112 pedagang. Alhamdulillah, pedagang mendukung penataan ini jauh lebih rapi, “ kata Eman.
Mulai tahun ini, lanjut Eman, kios-kios tersebut sudah tercatat resmi mengontrak dengan PT KAI, sebelumnya mereka tidak memiliki izin resmi mengontrak. “Kami sangat gembira ternyata respons para pengguna jasa KRL juga sangat mendukung adanya penataan itu,” imbuhnya. (chris)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@ gmail.com

Tidak ada komentar