Program Sistem Informasi Pidana Umum Kejari

Sistem ini dapat diakses masyarakat melalui website yang disediakan Kejari melalui anjungan di samping bagian piket Kejari Cibinong.
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum, Agustinus Oktafianus Mangontan mengatakan, sistem ini dibuat dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi.
“Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum harus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam mewujudkan supremasi hukum. Ini juga dalam rangka keterbukaan informasi publik dan layanan informasi. Prioritas program ini adalah quick win, yakni penerapan sistem online mengenai aduan masyarakat, bank data, dan informasi proses perkara pidana umum melalui grand design website,” katanya.
Menurut Agustinus, setelah sistem ini berjalan masyarakat tidak perlu lagi kesulitan mencari Jaksa penuntut umum sebuah perkara dan dapat mengetahui sejauh mana penanganan perkara seorang tersangka. Tinggal menggunakan system ini dengan cara memasukan nama tersangka maka data bisa diakses. Jadi sudah tidak ada lagi ketertutupan kami dalam menangani perkara.
Ditempat yang sama, Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong, Mia Amiyati menegaskan, ini adalah bukti kami dalam merespon reformasi birokrasi. Kami menghimbau seluruh aparat yang ada di kejaksaan negeri agar maju dan terbuka melalui media yang kami sediakan.
“Seluruh Jaksa termasuk Kajari kami beri hand phone yang sejenis untuk memaksimalkan sistem ini. Diharapkan hal ini dapat memotivasi seluruh Jaksa yang ada, karena intinya program ini untuk membangun kepercayaan public. Semua kasus untuk pidana umum bisa diperoleh datanya oleh masyarakat kapanpun waktunya. Kami berharap semua aparat hukum sejalan dan memiliki persepsi yang sama,” jelas Mia.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman mengatakan, masyarakat memang butuh keterbukaan informasi dan data yang akurat.
“Peningkatan program sistem informasi juga harus dibarengi dengan kekuatan materi seorang jurnalis dalam memberitakan perkara hukum. Ibu kajari dan kawan-kawan aparat hukum hendaknya memahami bahwa pemberian yang dapat digolongkan menjadi gratifikasi masih menjadi fenomena karena sudah menjadi budaya, untuk berterimakasih bangsa ini terkadang masih dengan memberi sesuatu, ini menjadi fokus kita bersama,” paparnya.
Selain mendapat informasi terkait pidana umum, masyarakat juga bisa melaporkan aduan-aduan melalui website ini. Sistem ini akan menegur jaksa secara langsung melalui pesan singkat pada hand phone Jaksa dengan tembusan kepada Kajari Cibinong. Hanya saja saat ini baru bisa diakses di Kejari Cibinong belum bisa di akses melalui jaringan internet mana pun. (ice)
Tidak ada komentar