header_ads

Volume Sampah Kian Meningkat

KOTA BOGOR - Penanganan masalah kebersihan sepanjang tahun 2012 menjadi tantangan berat lantaran volume sampah dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan.

Hal itu dikarenakan fakta bahwa jumlah timbulan (produksi-red) sampah dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Jika di tahun 2006, jumlah timbulan sampah mencapai 2.185 meter kubik per hari, maka sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah timbulan sampah telah mencapai 2.447 meter kubik per hari. Kenaikan timbulan sampah ini seiring dengan kenaikan jumlah penduduk kota Bogor dari tahun ke tahun.

Ketidakmudahan telah coba diurai oleh pemerintah kota Bogor melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan sejumlah langkah.  Langkah-langkah itu di antaranya adalah peremajaan dan pemeliharaan armada pengangkutan, peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pengurangan sampah dari sumber melalui pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Re-use, Reduce, Recycle), dan perpanjangan kerjasama pengelolaan sampah TPA Galuga dengan Kabupaten Bogor.

“Sejauh ini, langkah-langkah di atas telah berperan besar dalam melahirkan beberapa capaian positif penanganan kebersihan. Salah satunya, adalah luasan wilayah layanan persampahan dari tahun ke tahun,” ujar Walikota Bogor, Diani Budiarto, disela-sela jumpa pers akhir tahun Pemkot Bogor di Ruang Rapat III Balaikota Bogor, Kamis (20/12/2012).


Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Bogor, Daud Nedo Darenoh merinci bahwa di tahun 2012 kenaikan luas wilayah layanan persampahan mencapai 12,7 hektare dibandingkan dengan luas wilayah layanan persampahan di tahun 2011.

“Luasan wilayah layanan persampahan di tahun 2012 mencapai 8.318,7 hektare atau sekitar 70,2 persen dari total wilayah kota Bogor,” sebut Daud.    

Daud menjelaskan kenaikan luas wilayah layanan persampahan ini berasal dari layanan persampahan yang telah menjangkau wilayah RW 13, kelurahan Ranggamekar, Perumahan Seruni kelurahan Tanah Baru, kelurahan Pasir Kuda, Perumahan Bogor View Kelurahan Semplak, Kelurahan Cibuluh, sekitar pasar tradisional Tanah Baru, dan Perumahan Bogor Mekar wangi (BMW) Kelurahan MekarWangi. 

Menurut Daud, indikator kebersihan lain yang juga mengalami peningkatan adalah jumlah sampah terangkut yang sampai dengan akhir tahun 2012, mencapai 1.718 meter kubik per hari atau sekitar 70,21 persen dari total timbulan sampah sekitar 2.447 meter kubik per hari. “Capaian ini naik sebesar 33 meter kubik per hari dari capaian serupa di tahun 2011.

Kenaikan ini terutam didukung oleh jumlah armada efektif yaitu 63 unit Dump Truck, 29 unit Arm roll, 3 unit compactor truck, 7 unit kijang pick up, 15 unit  gerobak motor, dan 105 unit container yang tersebar diwilayah pelayanan kota Bogor,” jelasnya.


Pada saat yang sama, sambung Daud, terus dilakukan upaya-upaya untuk mengubah pola penanganan sampah di Kota Bogor yang masih didominasi oleh manajemen pengelolaan dengan pola kumpul, angkut dan buang.

”Pilihan ini tak terhindarkan karena pola kumpul, angkut dan buang menjadikan penanganan kebersihan kota  Bogor pekerjaan berat. Karena pemerintah harus menyediakan sarana pengangkutan, personel dan menyediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang representatif,” bebernya.

Maka, sejak tahun 2010, kata Daud, program 3R terus diperkuat untuk mengurangi residu sampah yang dibuang di TPA Galuga. Dalam merealisasikan program 3R ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan melakukan kerjasama dengan masyarakat sebagai penghasil dan pengelola sampah di permukiman. Pada tahun 2011, terdapat 10 lokasi di Kota Bogor yang sudah menerapkan program 3R skala lingkungan dan pada tahun 2012 jumlahnya bertambah lagi di 3 lokasi.

Tiga wilayah yang di tahun 2012 telah menerapkan program 3R skala lingkungan adalah kelurahan Cibadak, kelurahan Sukadamai, dan kelurahan Kayumanis. Jadi, sudah ada tiga belas lokasi di kota Bogor yang telah menerapkan program 3R skala lingkungan.

Sementara itu, Diani menegaskan di tahun 2013, program pengelolaan sampah 3R akan dterus diperkuat dengan membangun tempat pengolahan sampah 3R lengkap dengan mesin pengolah sampah di wilayah yang belum atau sulit terjangkau oleh unit pengangkutan.

“Prioritas lain adalah memperkuat upaya pendidikan dan penyuluhan sebagai bagian dari mengubah perilaku masyarakat agar terbiasa mengelola sampah dengan konsep 3R,” ungkapnya.(chris)






Editor: Alsabili
Email: beritabogor@ gmail.com





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.