Ratusan Orang Gila Serbu Kota Bogor
KOTA - Kebanjiran, Ratusan pasien jiwa dari Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan (RSJSH) Grogol Jakarta Barat dievakuasi ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi.
Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi, Fuji Tri Astuti mengatakan pihaknya telah menampung ratusan pasien dari Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan, Jumat (18/1/2013).
Rumah sakit ini menyiapkan tiga ruangan tambahan dan beberapa ruangan untuk para pasien dari RSJSH terebut. "Untuk keperluan para pasien, baik obat-obatan maupun keperluan para pasien sudah ada," tegasnya.
Pihaknya Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi menyiapkan puluhan perawatnya dibantu mahasiswa yang sedang praktek lapangan.
Sementara, Direktur Keuangan dan Administrasi Umum RSJSH, Ahmad Nawir banjir di RSJ Grogol tersebut setinggi paha orang dewasa, sudah tidak layak lagi untuk terapi pengobatan dan pastinya kesehatan dari para pasiennya.
Kondisi RS tersebut sudah tidak ada lagi air bersih, MCK sudah tidak bisa digunakan, sehingga jika bertahan akan menimbulkan penyakit baru.
"Daripada beresiko, lebih baik kami memindahkannya," ujar Ahmad Nawir kepada wartawan, saat ditemui di RS Marzuki Mahdi.
Ditempat yang sama, Darmawan Ardi, Kepala Instalasi Rawat Inap RSJSH, menyesalkan tidak ada bantuan dari pemerintah. "Semenjak terendam banjir, kami belum mendapat bantuan dari pemerintah, hanya perahu karet saja," paparnya. (chris)
Editor: Michelle
Email: beritabogor@ gmail.com
Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi, Fuji Tri Astuti mengatakan pihaknya telah menampung ratusan pasien dari Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan, Jumat (18/1/2013).
Rumah sakit ini menyiapkan tiga ruangan tambahan dan beberapa ruangan untuk para pasien dari RSJSH terebut. "Untuk keperluan para pasien, baik obat-obatan maupun keperluan para pasien sudah ada," tegasnya.
Pihaknya Rumah Sakit Jiwa Marzuki Mahdi menyiapkan puluhan perawatnya dibantu mahasiswa yang sedang praktek lapangan.
Sementara, Direktur Keuangan dan Administrasi Umum RSJSH, Ahmad Nawir banjir di RSJ Grogol tersebut setinggi paha orang dewasa, sudah tidak layak lagi untuk terapi pengobatan dan pastinya kesehatan dari para pasiennya.Kondisi RS tersebut sudah tidak ada lagi air bersih, MCK sudah tidak bisa digunakan, sehingga jika bertahan akan menimbulkan penyakit baru.
"Daripada beresiko, lebih baik kami memindahkannya," ujar Ahmad Nawir kepada wartawan, saat ditemui di RS Marzuki Mahdi.
Ditempat yang sama, Darmawan Ardi, Kepala Instalasi Rawat Inap RSJSH, menyesalkan tidak ada bantuan dari pemerintah. "Semenjak terendam banjir, kami belum mendapat bantuan dari pemerintah, hanya perahu karet saja," paparnya. (chris)
Editor: Michelle
Email: beritabogor@ gmail.com

Tidak ada komentar