header_ads

Sanitasi Berbasis Masyarakat

CIBINONG - DKP akan membangun sanitasi berbasis masyarakat ramah lingkungan.

Kebiasaan warga kabupaten Bogor yang mandi cuci kakus (mck) di sembarang tempat masih sering dijumpai, terutama di pedesaan. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak akan tinggal diam. 

Melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), tahun ini akan digencarkan pembangunan Istalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) jenis Anaerobic Baffle Reactor (ABR) yang terbuat dari Fibre Glass prefabrikasi berikut tabung Biodigester (instalasi pengolah limbah tinja untuk menghasilkan bio gas) yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kompor gas. 

Program strategis ini merupakan Sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) atau dikenal dengan sebutan sanitasi komunal dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi permukiman berbasis masyarakat yang ramah lingkungan.

Digulirkannya program ini sejak tahun 2008, dilatarbelakangi kebutuhan masyarakat pedesaan di wilayah kabupaten Bogor melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa yang tercatat belum memiliki MCK memadai, baik dirumah maupun lingkungan permukiman. 

Guna tercapainya target, maka pihak DKP bersinergi dengan pihak BPMPD dan Dinkes Kabupaten Bogor dengan melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan pembangunan MCK Sanimas ini. Hal ini tak terlepas dari pemberdayaan masyarakat desa pada BPMPD, dan sanitasi total berbasis masyarakat melalui penyuluhan kesehatan pola hidup bersih dan sehat pada Dinkes. 

Saat ditemui, Sekretaris DKP Kabupaten Bogor, Diyanto, SH membenarkan adanya program yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 silam ini. "Tahun ini kami menargetkan 9 perkampungan untuk membangun MCK Sanimas, dan secara bertahap akan merambah ke seluruh perkampungan lainnya yang ada di 40 wilayah kecamatan," terangnya, Rabu (22/5/2013).

Menurutnya, perkampungan yang menjadi target itu terletak di kecamatan Ciomas, Cibungbulang, Rumpin, Cigudeg, Leuwiliang, Pamijahan, Sukajaya, Jasinga dan Tenjo.

Mengenai kendala yang akan dihadapi, lanjut Diyanto, pembangunan MCK Sanimas atau sanitasi komunal ini membutuhkan lahan hibah dari masyarakat yang lokasinya berada ditengah perkampungan agar warga dapat mudah menjangkaunya. 

"DKP tidak memiliki anggaran untuk pembebasan lahan, maka dengan dilibatkannya masyarakat setempat dalam perencanaan pembangunannya yang nantinya secara imbal swadaya dan pengelolaannya akan dilakukan oleh masyarakat setempat agar dapat terus menerus bermanfaat bagi warga," tambahnya.

Tak hanya itu, MCK Sanimas ini bukan hanya sangat bermanfaat bagi warga untuk menujudkan pola hidup bersih dan sehat serta terpeliharanya lingkungan permukiman yang sehat, melainkan akan ada manfaat secara ekonomi yaitu pemanfaatan biogas yang dihasilkan dari septitank limbah manusia itu. 

"Gas metan itu akan dialiri ke rumah - rumah warga setempat yang dapat digunakan menjadi bahan bakar gas untuk memasak," jelas Diyanto.  

Istalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), tambah Diayanto, berjenis Anaerobic Baffle Reactor (ABR) yang terbuat dari Fibre Glass prefabrikasi yang tersambung ke tabung Biodigester (instalasi  pengolah limbah tinja untuk menghasilkan bio gas) yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kompor gas. 

"Gas yang dihasilkan tidak terlalu mudah terbakar seperti elpiji, sehingga untuk menyalakan kompornya harus memakai korek api dan tidakbisa memakai bara atau pemantik," jelasnya sambil menunjukan rancang bangun instalasi itu. (als)

 

Potongan Istalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) 
jenis Anaerobic Baffle Reactor (ABR)

Potongan Istalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) 
jenis Anaerobic Baffle Reactor (ABR)


Istalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) 
jenis Anaerobic Baffle Reactor (ABR) terbuat dari Fibre Glass prefabrikasi.


Biodigester (instalasi  pengolah limbah tinja untuk menghasilkan bio gas) 
  yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kompor gas. 
Gas yang dihasilkan tidak terlalu mudah terbakar seperti  LPG (elpiji), 
sehingga untuk menyalakan kompornya harus memakai korek api 
(tidakbisa memakai bara atau percikan api/pemantik).



Editor:Alsabili

Email: redaksiberitabogor@gmail.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.