header_ads

Rumah Tempe Cilendek Barat

KOTA - Salahsatu unggulannya adalah Rumah Tempe Indonesia.

Kecamatan Kota Bogor Barat ditetapkan  menjadi wakil Kota  Bogor  dalam Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013.  

“Kami siap menjadi yang terbaik ditingkat Jawa Barat, “ kata Lurah Cilendek Barat Rr. Istiwahyuningsih  disela-sela penerimaan Tim Lomba Kinerja Kelurahan tingkat  Provinsi Jabar di Kelurahan Cilendek Barat, Senin (13/5/2013).

Menurut dia, Cilendek Barat siap mempersembahkan yang terbaik bagi Kota Bogor, di tingkat Jawa Barat, bahkan siap melaju ke tingkat Nasional.  Hal yang membanggakan di wilayah Cilendek Barat  terdapatnya produk tempe milik warga, yakni Rumah Tempe Indonesia (RTI).

Isti menyebutkan, RTI didirikan sebagai upaya meningkatkan kualitas produksi tempe menjadi lebih baik, sehingga dapat membuka pandangan masyarakat umum sebagai konsumen tempe bahwa produk tempe telah dapat diproduksi lebih higienis dan ramah lingkungan.

Keberadaannya untuk memberikan inspirasi dan menjadi referensi serta tempat belajar bagi pengrajin tempe lain, sehingga mereka turut memproduksi tempe secara lebih ramah  lingkungan dan higienis sebagaimana Rumah Tempe Indonesia. 


Pembangunan RTI  dimulai pada Bulan September 2011 dan diresmikan pada tanggal 6 Juni 2012. Produksi tempe yang dihasilkan oleh RTI Memiliki merk TEMPEKITA.

Produk ini ditujukan untuk segmen konsumen yang peduli dengan kualitas produk. RTI tidak hanya menjual tempe, tetepi juga menjual produk olahan tempe seperti nugget, kroket, siomay, dan yang lainnya.   Daerah pemasaran sudah meliputi daerah Bogor, Jakarta serta melalui rumah makan, rumah sakit, sekolah asrama, hingga komunitas.

RTI sering mendapat kunjungan dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Singapura, yang membawa tempe sebagai oleh-olehnya.  Dengan modal awal kurang dari Rp10 juta untuk biaya produksi yang digunakan untuk pembelian kedelai, ragi, dan bahan lainnya, RTI saat ini meraup omset sekitar Rp. 30.000.000 per bulan di usia yang masih bisa dibilang baru.

Ketua Tim penilai lomba kinerja Kelurahan Provinsi Jawa Barat Hj. Dian Wida Amanawati menjelaskan, ada 8 indikator yang dinilai yakni pendidikan, pemerintahan, kesehatan, partisipasi masyarakat, Kelembagaan masyarakat, PKK, keamanan dan ketertiban.


Perkembangan kinerjanya dari tahun 2011. “ Kita akan melihat kinerjanya dalam dua tahun terakhir ini.  Adapun Desa/Kelurahan yang dinilai seluruhnya ada di 26 Kabupaten Kota se-Jawa Barat. 

Kedatangan Tim  yang berjumlah 11 orang diterima Wakil Walikota Bogor Achmad Ru’yat  didampingi Asisten Tata Praja Setdakot Bogor H. Ade Syareif Hidayat, Kepala Badan Pemberdayaan Perempan dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor Irwan Riyanto, Camat Kota Bogor Barat Usman TZ,  dan Ketua TP. PKK Kota Bogor Hj. Fauziah Diani Budiarto. (eka)



Editor: Michelle
Editor: redaksiberitabogor@gmail.com




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.