Kemesraan Walikota dan Bunda Paud
KOTA - "Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu,".
Sebait lagu Iwan Fals ini dirasa pas mengiringi prosesi penobatan Bunda Paud Kota Bogor.
Mengapa tidak, setelah tahun lalu digonjang-ganjing isu Walikota Bogor menikah lagi dengan Abg yang membuat kecewa masyarakat Bogor.
Kini, tak sengaja kepergok pemandangan penobatan Bunda Paud mernjadi momen mengobati kerinduan warga yang sangat mengharapkan Walikota lebih mesra lagi dengan Fauziah. Terbukti, Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor menjadi pusat perhatian para undangan.
Undang-Undang
No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa
“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujuan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
pendidikan yang lebih lanjut”.
Adanya Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal diharapkan kebijakan-kebijakan mendasar terkait dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat sinergi dan terintegrasi dengan kebijakan lain terutama di bidang kesehatan, sehingga kenaikan target Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) yang saat ini secara nasional baru mencapai 53,7% dapat didongkrak menjadi 75% pada tahun 2015 nanti.
Sebelum penobatan bunda PAUD Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr Lydia Freyani Hawadi, Psi, bersama Ketua TP. PKK Hj. Fauziah Diani Budiarto melakukan senam bersama ratusan anak PAUD se Kota Bogor yang dilanjutkan dengan peninjauan lukisan dan pameran hasil karya anak-anak PAUD. (eka)
Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Sebait lagu Iwan Fals ini dirasa pas mengiringi prosesi penobatan Bunda Paud Kota Bogor.
Mengapa tidak, setelah tahun lalu digonjang-ganjing isu Walikota Bogor menikah lagi dengan Abg yang membuat kecewa masyarakat Bogor.
Kini, tak sengaja kepergok pemandangan penobatan Bunda Paud mernjadi momen mengobati kerinduan warga yang sangat mengharapkan Walikota lebih mesra lagi dengan Fauziah. Terbukti, Hj. Fauziah Diani Budiarto dinobatkan sebagai Bunda PAUD Kota Bogor menjadi pusat perhatian para undangan.
Pengukuhan dilakukan oleh Dirjen
Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Kemeterian Pendidikan
dan Kebudayaan RI Prof Dr Lydia Freyani Hawadi, Psi, di Ruang Rapat I
Balaikota Bogor, Jalan Juanda 10 Bogor. Selasa (4/6/2013)
Lydia menuturkan, dengan pengukuhan ini,
maka Bunda PAUD memiliki tugas penting yaitu meningkatkan target Angka
Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) yang saat ini
secara nasional baru mencapai 53,7% dapat didongkrak menjadi 75% pada
tahun 2015 nanti.
“Targetnya dari 0-6 tahun harus 75% pada tahun 2015. Ini komitmen renstra nasinal. Masih ada waktu dua tahun,” ingat Lydia.
Tidak hanya Bunda PAUD Kota Bogor yang dikukuhkan, dalam kesempatan yang sama juga dikukuhkan Bunda PAUD tingkat Kecamatan dan Kelurahan. Sebagai Bunda PAUD Kota Bogor, Fauziah melantik sebanyak enam Bunda PAUD tingkat Kecamatan dan 68 Bunda PAUD tingkat Kelurahan.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Bogor Diani Budiarto memberikan ucapan selamat atas pengukuhan Bunda PAUD Kota Bogor. Diani berharap agar pengukuhan ini menjadi pondasi yang kuat untuk mempersiapkan generasi ke depan untuk menyongsong hari esok.
“Selamat kepada bunda Paud Tingkat Kota Kecamatan dan Kelurahan dengan jabatan yang bertambah, tugas bertambah, mudah-mudahan ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat Kota Bogor khususnya,” kata Diani.
Diani memandang persiapan generasi ke depan sangat penting, mengingat para remaja di jaman sekarang yang dengan mudah mengadopsi informasi dari luar. Hal ini tercermin dari dinamika kenakalan remaja yang menjadi salah satu cerminan kurangnya keseriusan Pemerintah dan orang tua mempersiapkan sedari dini.
“Kenakalan remaja dan berbagai dinamika adalah salah satu bentuk ketidakhati-hatian dan keseriusan kita mempersiapkan dari sejak dini. Kalau sudah masuk sd,smp dan sma sudah sulit. Tapi kalau kita persiapkan sejak dini dengan konsep dan konten yang jelas demi mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik,” ingat Diani.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengatakan bahwa saat ini penyelenggaraan PAUD di Kota Bogor ditopang oleh 1 tk. Negeri dan 183 TK Swasta, serta 225 lembaga PAUD lainnya dalam berbagai bentuk seperti Satuan PAUD Sejenis (SPS), Kelompok Bermain, Posyandu PAUD, Taman Penitipan Anak, dsb.
“Kami berharap bersama Bunda PAUD Kota Bogor, ke depan nanti kerjasama tersebut bisa berlanjut untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat warga Kota Bogor pada program Pendidikan Anak Usia Dini,” harap Fetty.
“Targetnya dari 0-6 tahun harus 75% pada tahun 2015. Ini komitmen renstra nasinal. Masih ada waktu dua tahun,” ingat Lydia.
Tidak hanya Bunda PAUD Kota Bogor yang dikukuhkan, dalam kesempatan yang sama juga dikukuhkan Bunda PAUD tingkat Kecamatan dan Kelurahan. Sebagai Bunda PAUD Kota Bogor, Fauziah melantik sebanyak enam Bunda PAUD tingkat Kecamatan dan 68 Bunda PAUD tingkat Kelurahan.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Bogor Diani Budiarto memberikan ucapan selamat atas pengukuhan Bunda PAUD Kota Bogor. Diani berharap agar pengukuhan ini menjadi pondasi yang kuat untuk mempersiapkan generasi ke depan untuk menyongsong hari esok.
“Selamat kepada bunda Paud Tingkat Kota Kecamatan dan Kelurahan dengan jabatan yang bertambah, tugas bertambah, mudah-mudahan ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat Kota Bogor khususnya,” kata Diani.
Diani memandang persiapan generasi ke depan sangat penting, mengingat para remaja di jaman sekarang yang dengan mudah mengadopsi informasi dari luar. Hal ini tercermin dari dinamika kenakalan remaja yang menjadi salah satu cerminan kurangnya keseriusan Pemerintah dan orang tua mempersiapkan sedari dini.
“Kenakalan remaja dan berbagai dinamika adalah salah satu bentuk ketidakhati-hatian dan keseriusan kita mempersiapkan dari sejak dini. Kalau sudah masuk sd,smp dan sma sudah sulit. Tapi kalau kita persiapkan sejak dini dengan konsep dan konten yang jelas demi mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik,” ingat Diani.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengatakan bahwa saat ini penyelenggaraan PAUD di Kota Bogor ditopang oleh 1 tk. Negeri dan 183 TK Swasta, serta 225 lembaga PAUD lainnya dalam berbagai bentuk seperti Satuan PAUD Sejenis (SPS), Kelompok Bermain, Posyandu PAUD, Taman Penitipan Anak, dsb.
“Kami berharap bersama Bunda PAUD Kota Bogor, ke depan nanti kerjasama tersebut bisa berlanjut untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat warga Kota Bogor pada program Pendidikan Anak Usia Dini,” harap Fetty.

Adanya Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal diharapkan kebijakan-kebijakan mendasar terkait dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat sinergi dan terintegrasi dengan kebijakan lain terutama di bidang kesehatan, sehingga kenaikan target Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) yang saat ini secara nasional baru mencapai 53,7% dapat didongkrak menjadi 75% pada tahun 2015 nanti.
Sebelum penobatan bunda PAUD Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr Lydia Freyani Hawadi, Psi, bersama Ketua TP. PKK Hj. Fauziah Diani Budiarto melakukan senam bersama ratusan anak PAUD se Kota Bogor yang dilanjutkan dengan peninjauan lukisan dan pameran hasil karya anak-anak PAUD. (eka)
Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Tidak ada komentar