Proses Pengosongan Terminal Alot
KOTA - Pengosongan Terminal Baranangsiang tertunda terbentur alotnya negosiasiasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkenal dengan keberhasilannya melakukan sosialisasi sejak jauh hari, dan sepatutnya ditiru oleh Pemerintah Kabupaten yang ada didekatnya.
Bahkan, dengan penuh rasa kemanusiaan membangung komunikasi secara emosional sehingga pengosongan terminal baranangsiang dan merelokasi ratusan pedagang berjalan dengan mulus.
Meskipun sempat ada sejumlah pedagang dan pengemudi bus yang menggelar protes, namun tak berlangsung lama sebab dengan sigap aparat melakukan komunikasi secara emosional. Sementara para calon penumpang yang hendak menuju ke Jakarta dan sekitar terpaksa beralih ke moda transportasi massal kereta api listrik maupun melalui jalur alternatif.
Menyusul akan dikosongkannya Terminal Baranangsiang Bogor, sebanyak 215 pedagang yang menempati Kios-Kios di sekitar terminal bakal direlokasi ke Terminal Bubulak Jalan Abdullah Bin Nuh, Kecamatan Bogor Barat dan Terminal Wangun Jalan Tajur Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor.
Pengundian penempatan pedagang dilakukan dipimpin Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Terminal Empar Suparta, yang dihadiri seluruh pedagang yang menempati kios – kios disekitar Baranangsiang, Selasa (4/6/2013)
“Ada 215 pedagang di Terminal Baranangsiang yang direlokasi ke Terminal Wangun dan Terminal Bubulak, “ kata Kepala UPTD Terminal Empar Suparta saat meimpin pengundian penempatan pedagang.
Empar menjelaskan, dari 215
pedagang, diantaranya 50 pedagang ditempatkan di Terminal Wangun, dan
115 pedagang di terminal Bubulak. “ Untuk menentukan penempatan
pedagang telah dilakukan pengundian yang disaksikan oleh para pedagang,
“ ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengosongan Terminal Baranangsiang Bogor akan dimulai pukul 00.00 wib. pada Rabu (5/6/2013 dinihari. Petugas dari DLLAJ Kota Bogor sejak Selasa (4/6) pagi terus melakukan sosialisasi kepada para sopir dan penumpang bus di bahwa mulai Rabu besok Terminal Barangnangsiang harus sudah kosong.
Sosialisasi atau pemberitahunan kepada sopir dan penumpang bus dilakukan melalui pengeras suara secara terus menerus. Selain itu, dua sepanduk besar yang berisi pemberitahuan pengosongan Terminal juga terpampang di pintu masuk dan keluar Terminal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkenal dengan keberhasilannya melakukan sosialisasi sejak jauh hari, dan sepatutnya ditiru oleh Pemerintah Kabupaten yang ada didekatnya.
Bahkan, dengan penuh rasa kemanusiaan membangung komunikasi secara emosional sehingga pengosongan terminal baranangsiang dan merelokasi ratusan pedagang berjalan dengan mulus.
Meskipun sempat ada sejumlah pedagang dan pengemudi bus yang menggelar protes, namun tak berlangsung lama sebab dengan sigap aparat melakukan komunikasi secara emosional. Sementara para calon penumpang yang hendak menuju ke Jakarta dan sekitar terpaksa beralih ke moda transportasi massal kereta api listrik maupun melalui jalur alternatif.
Menyusul akan dikosongkannya Terminal Baranangsiang Bogor, sebanyak 215 pedagang yang menempati Kios-Kios di sekitar terminal bakal direlokasi ke Terminal Bubulak Jalan Abdullah Bin Nuh, Kecamatan Bogor Barat dan Terminal Wangun Jalan Tajur Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor.
Pengundian penempatan pedagang dilakukan dipimpin Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Terminal Empar Suparta, yang dihadiri seluruh pedagang yang menempati kios – kios disekitar Baranangsiang, Selasa (4/6/2013)
“Ada 215 pedagang di Terminal Baranangsiang yang direlokasi ke Terminal Wangun dan Terminal Bubulak, “ kata Kepala UPTD Terminal Empar Suparta saat meimpin pengundian penempatan pedagang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pengosongan Terminal Baranangsiang Bogor akan dimulai pukul 00.00 wib. pada Rabu (5/6/2013 dinihari. Petugas dari DLLAJ Kota Bogor sejak Selasa (4/6) pagi terus melakukan sosialisasi kepada para sopir dan penumpang bus di bahwa mulai Rabu besok Terminal Barangnangsiang harus sudah kosong.
Sosialisasi atau pemberitahunan kepada sopir dan penumpang bus dilakukan melalui pengeras suara secara terus menerus. Selain itu, dua sepanduk besar yang berisi pemberitahuan pengosongan Terminal juga terpampang di pintu masuk dan keluar Terminal.
Sementara
puluhan petugas DLLAJ yang dibantu Polres Bogor Kota telah melakukan
penempelan stiker dikaca depan bus. Stiker tersebut bertuliskan
pemberangkatan bus di terminal Bubulak Kecamatan Bogor Barat dan
Terminal Wangun Kecamatan Bogor Timur.
Sebelumnya, Asisten Tata Praja Sekretariat Daerah Kota Bogor Ade Syarif Hidayat menjelaskan bahwa optimalisasi asset dilakukan mengingat kondisi terminal yang sudah kumuh dan semerawut. Hal ini disebabkan karena bangunan-bangunannya relatif sudah tua sejakl dibangun pada tahun 1970-an. Sehingga banyak bangunan tidak berfungsi secara optimal dan tidak mendukung perkembangan Kota Bogor yang tengah meningkat kunjungan wisatawannya. (chris)
Sebelumnya, Asisten Tata Praja Sekretariat Daerah Kota Bogor Ade Syarif Hidayat menjelaskan bahwa optimalisasi asset dilakukan mengingat kondisi terminal yang sudah kumuh dan semerawut. Hal ini disebabkan karena bangunan-bangunannya relatif sudah tua sejakl dibangun pada tahun 1970-an. Sehingga banyak bangunan tidak berfungsi secara optimal dan tidak mendukung perkembangan Kota Bogor yang tengah meningkat kunjungan wisatawannya. (chris)
Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Tidak ada komentar