KomisiB Sidak Distributor SPBE
Sejumlah stasiun SPBE di Bogor disidak, pengelola kelimpungan.
Sidak yang dilakukan Komisi B DPRD Kabupaten Bogor terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) menemukan sejumlah kejanggalan.
Kejanggalan tersebut yakni adanya ketidaksinkronan antara pengelola SPBE dengan distributor. Menurut pengakuan distributor, pasokan gas elpiji isi 3 kilogram mengalami penurunan. Sedangkan pengakuan pengelola SPBE, suplai gas elpiji 3 kilogram ke distributor masih stabil sesuai dengan kebutuhan.
"Dalam sidak, kita temukan perbedaan pengakuan antara pengelola SPBE dengan distributor gas elpiji. Karena itulah, kita akan memanggil semua stakeholdernya," kata anggota komisi B DPRD Kabupaten Bogor, Teuku Hanibal.
Lebih lanjut Teuku Hanibal mengatakan, selain memanggil pengelola SPBE dan distributor, pihaknya juga akan memanggil Hiswana Migas dan Diskoperindag Kabupaten Bogor, terkait dengan distribusi dan kebutuhan gas elpiji bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Sementara itu, manajer SPBE Drafgasitas, Fauzi mengatakan jika tidak ada pengurangan stok gas elpiji. Demikian juga suplai gas elpiji ke distributor tidak mengalami hambatan.
"Tidak ada pengurangan dalam distribusi gas elpiji ke distributor. Kita kirim sesuai kuota dan kebutuhannya," jelas Fauzi. Dijelaskannya, dalam sehari SPBE Drafgasitas mengirimkan sedikitinya 12 ribu tabung ke-19 agen yang ada di wilayah Cibinong.
"Setiap hari rata-rata 20 sampai 23 delevery order (DO). satu DO sebanyak 560 tabung," jelasnya.
Sementara itu, distributor mengelak pasokan yang dikirim pihak SPBE sesui kebutuhan. "Semenjak gas LPG 3 kilogram langka, kami hanya menerima 2500 tabung, padahal biasanya kami dikirim 2800 tabung, karena kebutuhan idealnya sejumlah itu," kilah Safrudin, Penanggung jawab PT. Putri Sanusi Jaya, agen LPG gas 3kilogram. (pik)
Editor: Alasbili
Email: redaksiberitabogor@GMAIL.COM
Tidak ada komentar