Pertamina Antisipasi Plat Merah Gunakan BBM Bersubsidi
BANDUNG- Konsumen nakal membuat PT. Pertamina gerah.
Guna mengantisipasi dan meminimalisir penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh kendaraan-kendaraan berkapasitas mesin besar, plat nomor pemerintah, BUMN dan sejenisnya, memaksa pihak PT. Pertamina untuk segera membangun Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Company Owned Company Operated (COCO).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengungkapkan bahwa PT Pertamina berencana melakukan akusisi terhadap sejumlah SPBU.
“Kita akan melakukan akuisis secara bertahap hingga beberapa tahun kedepan,” ujar Hanung.
Menurutnya, akuisis terhadap sejumlah SPBU dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meminimalisasi penyalahgunaan bahan bakar minyak Public Service Obligation (PSO) atau bersubsidi.
“Dengan SPBU COCO, kita mencoba meminimalisis penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh kendaraan-kendaraan berkapasitas mesin besar, berpelat nomor pemerintah, BUMN dan sejenisnya,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, unutk tahan pertama, akuisisi akan dilakukan di sekitar DKI Jakarta dengan target akusisi SPBU sebanyak 274 unit.
PT Pertamina mengharapkan semua Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Indonesia mencontoh system SPBU Company Owned Company Operated (COCO) milik Pertamina dalam operasionalnya.
Pengembangan bisnis ritel SPBU COCO dilakukan, sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja perusahaan yang tentunya bisa mendorong pendapatan Pertamina. "Dengan pelayanan yang baik, tentu masyarakat akan meliriknya pada akhirnya bisa mendorong pendapatan Pertamina,” ucapnya. (par)
Editor: Handi Rsd
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Guna mengantisipasi dan meminimalisir penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh kendaraan-kendaraan berkapasitas mesin besar, plat nomor pemerintah, BUMN dan sejenisnya, memaksa pihak PT. Pertamina untuk segera membangun Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Company Owned Company Operated (COCO).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengungkapkan bahwa PT Pertamina berencana melakukan akusisi terhadap sejumlah SPBU.
“Kita akan melakukan akuisis secara bertahap hingga beberapa tahun kedepan,” ujar Hanung.
Menurutnya, akuisis terhadap sejumlah SPBU dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meminimalisasi penyalahgunaan bahan bakar minyak Public Service Obligation (PSO) atau bersubsidi. “Dengan SPBU COCO, kita mencoba meminimalisis penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh kendaraan-kendaraan berkapasitas mesin besar, berpelat nomor pemerintah, BUMN dan sejenisnya,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, unutk tahan pertama, akuisisi akan dilakukan di sekitar DKI Jakarta dengan target akusisi SPBU sebanyak 274 unit. PT Pertamina mengharapkan semua Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Indonesia mencontoh system SPBU Company Owned Company Operated (COCO) milik Pertamina dalam operasionalnya.
Pengembangan bisnis ritel SPBU COCO dilakukan, sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja perusahaan yang tentunya bisa mendorong pendapatan Pertamina. "Dengan pelayanan yang baik, tentu masyarakat akan meliriknya pada akhirnya bisa mendorong pendapatan Pertamina,” ucapnya. (par)
Editor: Handi Rsd
Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar