header_ads

Bima Arya: Tanamkan Kedisiplinan Lalu Lintas

KOTA - Bima Arya dipergoki tengah mengatur arus lalu lintas Kota Bogor.

Julukan kota sejuta angkot selama ini menanamkan citra buruk transportasi Kota Bogor.
 
Kesemrawutan arus lalu lintas di kawasan Kota Bogor menjadi pemandangan biasa, upaya Pemerintahan setempat untuk membenahinya masih belum nampak keseriusannya.

Keluhan demi keluhan tak saja bergulir dari warga kota hujan, melainkan pula para wisatawan yang kerap merasa tidak nyaman saat menempuh perjalanan wisata. 
 “Kota Bogor adalah kota hujan, tapi ini pemberian Allah SWT, manusia hanya bisa menjuluki. Tetapi bahwa Bogor adalah kota macet ini adalah akibat tangan manusia, lebih tepatnya pemimpin manusia,” katanya .

Saat ditemui tim Berita Bogor, kemarin, Calon Walikota Bogor nomor urut 2, Bima Arya lebih memilih berjalan kaki di kawasan Kampung Sawah Batu Tulis, bahkan dirinya nekat turun ke bahu jalan guna melancarkan arus lalu lintas di jalan yang padat kendaraan itu. 

Tentu saja hal ini membuat sejumlah pengendara kendaraan pribadi maupun angkot menyapa figur intelektual muda yang dikagumi warga Kota Bogor ini. "Pak Bima, terima kasih sudah melancarkan lalu lintas, pak," kata seorang sopir angkot 03 jurusan Laladon-Baranangsiang.


Menurut Bima Arya, julukan Bogor sebagai kota sejuta angkot adalah julukan yang beredar dari mulut ke mulut, warung ke warung. Julukan ini negatif, yang sebenarnya ingin mengatakan kemacetan di Bogor sudah sama dengan Jakarta. Angkot adalah pihak yang salah dalam hal ini. 

“Kota Bogor adalah kota hujan, tapi ini pemberian Allah SWT, manusia hanya bisa menjuluki. Tetapi bahwa Bogor adalah kota macet ini adalah akibat tangan manusia, lebih tepatnya pemimpin manusia,” katanya saat berjalan kaki di kawasan Kampung Sawah Batu Tulis demikian jelas putra asli Bogor ini.

Bima Arya tidak setuju jika kesalahan sepenuhnya dibebankan kepada angkot. “Mengapa angkot saja yang disalahkan kalau macet, bukankah dimana-mana angkutan umum adalah solusi kemacetan. Angkutan umum itu solusi, bukan masalah, pasti ada yang salah dengan ini,” kata Bima Arya usai membantu mengatur kemacetan lalu lintas di kawasan itu.
 


Dirinya meyakini semua manusia, utamanya warga Bogor senang keindahan dan keteraturan. "Kota Bogor bisa dinilai kufur nikmat kalau semrawut. Mana ada kota didunia ini yang diberikan air bening sebanyak yang dicurahkan Allah seperti di Bogor. Mestinya kota ini nyaman sekali dihuni,” tambahnya.  (hws)
 






Editor: Annisa Ramadhan

Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.