Pembagian Dana BLSM Molor
CIBINONG - Pembagian BLSM molor lagi.
Pemilihan Bupati Bogor pada 8 September ternyata berdampak pada penundaan pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Semula BLSM akan dibagikan pada Senin (2/3/2013) kemarin, namun diundur lantaran adanya Pemilukada kabupaten Bogor.
“Saya kecewa. Sata datang ke Kantor Pos Cibinong, petugasnya bilang pembagian BLSM ditunda setelah pencoblosan pilbup,” kata Ny. Sarinah, janda penerima BLSM warga Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong.
Menurutnya, dia semula berharap uang Rp 300 ribu yang bakal diterima itu buat menambah modal berdagang makanan di sebuah SD di Pabuaran. “Terpaksa saya utang ke rentenir Rp150 ribu dengan bunganya 25 persen dan akan saya bayar 12 September,” katanya.
Kekecewaan Ny Sarinah ini mungkin juga dialami 155.894 penerima BLSM lainnya di Kabupaten Bogor. Namun Kepala Kantor Pos Cibinong Yadi Haryadi mengatakan, penundaan ini berdasarkan saran dari Muspida Bogor yang meminta penundaan pencairan BLSM.
“Pencarian BLMS di masa kampanye pilbup Bogor ini rentan dipolitisir pihak-pihak tertentu sehingga ditunda pada 11 September, usai pencoblosan pada 8 September,” katanya. Dia mengaku penundaan ini sudah disampaikan kepala desa, lurah dan kecamatan, meski masih banyak penerima BLSM yang mendangtani Kantor Pos Cibinong.
Penundaan ini membuat sejumlah LSM kecewa sebab, BLSM sudah diketahui program pemerintah pusat, bukan Pemkab Bogor. “Seharusnya pembagian BLSM tetap disalurkan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pemerntah pusat. Jangan dikait-kaitkan dengan pilkada. Kasihan kan masyrakat yang membutuhkan BLSM?” ujar A Halim, Ketua Forom Pemanatau Pembangunan Masyarakat Kabupaten Bogor. (wn/als)
Editor: Annisa Ramadhan
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Pemilihan Bupati Bogor pada 8 September ternyata berdampak pada penundaan pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Semula BLSM akan dibagikan pada Senin (2/3/2013) kemarin, namun diundur lantaran adanya Pemilukada kabupaten Bogor.
“Saya kecewa. Sata datang ke Kantor Pos Cibinong, petugasnya bilang pembagian BLSM ditunda setelah pencoblosan pilbup,” kata Ny. Sarinah, janda penerima BLSM warga Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong.
Menurutnya, dia semula berharap uang Rp 300 ribu yang bakal diterima itu buat menambah modal berdagang makanan di sebuah SD di Pabuaran. “Terpaksa saya utang ke rentenir Rp150 ribu dengan bunganya 25 persen dan akan saya bayar 12 September,” katanya.
Kekecewaan Ny Sarinah ini mungkin juga dialami 155.894 penerima BLSM lainnya di Kabupaten Bogor. Namun Kepala Kantor Pos Cibinong Yadi Haryadi mengatakan, penundaan ini berdasarkan saran dari Muspida Bogor yang meminta penundaan pencairan BLSM.
“Pencarian BLMS di masa kampanye pilbup Bogor ini rentan dipolitisir pihak-pihak tertentu sehingga ditunda pada 11 September, usai pencoblosan pada 8 September,” katanya. Dia mengaku penundaan ini sudah disampaikan kepala desa, lurah dan kecamatan, meski masih banyak penerima BLSM yang mendangtani Kantor Pos Cibinong.
Penundaan ini membuat sejumlah LSM kecewa sebab, BLSM sudah diketahui program pemerintah pusat, bukan Pemkab Bogor. “Seharusnya pembagian BLSM tetap disalurkan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pemerntah pusat. Jangan dikait-kaitkan dengan pilkada. Kasihan kan masyrakat yang membutuhkan BLSM?” ujar A Halim, Ketua Forom Pemanatau Pembangunan Masyarakat Kabupaten Bogor. (wn/als)
Editor: Annisa Ramadhan
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Tidak ada komentar