M. Hanafi: Kades Wajib Menunjung Tinggi Etika
CIBINONG - Kades Harus Jadi Panutan Masyarakat
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor, H. Moch. Hanafi mengatakan Kepala Desa harus menjaga kewibawaannya sebagai panutan masyarakat serta menghindari hal-hal yang melanggar hukum, apalagi sampai tersangkut kasus narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya).
"Saya tidak memungkiri adanya beberapa kades yang tersangkut kasus narkoba. Hal ini sangat saya sesalkan. Sebagai panutan masyarakat, kades semestinya menjaga kewibawaannya dan tidak melanggar aturan hukum. Apalagi sampai kasus narkoba. Jika itu sampai terjadi, pamor kades itu akan anjlok," tegas Hanafi.
Dirinya menambahkan, sebagai panutan dan contoh di tengah masyarakat tentunya sikap para kades akan menjadi pantauan warga desa masing-masing maupun warga lainnya. Sekecil apa pun dalam melakukan sesuatu yang tidak baik, kades langsung menjadi bahan pembicaraan di tengah tengah masyarakat.
"Jabatan kades menjadi contoh warganya, menjadi pemimpin desa tidak mudah. Saya berbicara itu berdasarkan pengalaman sebagai mantan kades," kata Hanafi yang mantan Kades ini.
Pernyataan ketua dewan yang mengawali kariernya dari kades itu tidak hanya ditujukan terhadap kades yang sedang menjabat. Tapi juga, bagi kades yang nantinya terpilih dalam pelaksanaan Pemilihan kepala desa di sejumlah desa. "Semua kades harus memegang teguh kepercayaan masyarakat. Jangan sampai terjerumus ke pelanggaran hukum, apalagi narkoba," tandas politisi Parta Demokrat ini.
Hanafi memegang jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor menggantikan H. Iyus Djuher yang terlilit kasus tanah makam di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari dan belum lama ini menghembuskan napas terakhir sebelum dijatuhi vonis oleh hakim. (red/pakar)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor, H. Moch. Hanafi mengatakan Kepala Desa harus menjaga kewibawaannya sebagai panutan masyarakat serta menghindari hal-hal yang melanggar hukum, apalagi sampai tersangkut kasus narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya).
"Saya tidak memungkiri adanya beberapa kades yang tersangkut kasus narkoba. Hal ini sangat saya sesalkan. Sebagai panutan masyarakat, kades semestinya menjaga kewibawaannya dan tidak melanggar aturan hukum. Apalagi sampai kasus narkoba. Jika itu sampai terjadi, pamor kades itu akan anjlok," tegas Hanafi.
Dirinya menambahkan, sebagai panutan dan contoh di tengah masyarakat tentunya sikap para kades akan menjadi pantauan warga desa masing-masing maupun warga lainnya. Sekecil apa pun dalam melakukan sesuatu yang tidak baik, kades langsung menjadi bahan pembicaraan di tengah tengah masyarakat.
"Jabatan kades menjadi contoh warganya, menjadi pemimpin desa tidak mudah. Saya berbicara itu berdasarkan pengalaman sebagai mantan kades," kata Hanafi yang mantan Kades ini.
Pernyataan ketua dewan yang mengawali kariernya dari kades itu tidak hanya ditujukan terhadap kades yang sedang menjabat. Tapi juga, bagi kades yang nantinya terpilih dalam pelaksanaan Pemilihan kepala desa di sejumlah desa. "Semua kades harus memegang teguh kepercayaan masyarakat. Jangan sampai terjerumus ke pelanggaran hukum, apalagi narkoba," tandas politisi Parta Demokrat ini.
Hanafi memegang jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor menggantikan H. Iyus Djuher yang terlilit kasus tanah makam di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari dan belum lama ini menghembuskan napas terakhir sebelum dijatuhi vonis oleh hakim. (red/pakar)
Tidak ada komentar