header_ads

Imigran Gelap Di Kawasan Puncak Marak

CISARUA - Imigran Gelap Di Puncak Nyaris Tanpa Pengawasan.

Hengkangnya IOM dari wilayah Puncak, dimana badan PBB ini sebelumnya melakukan penanganan terhadap sebagian para imigran yang berada di dua Kecamatan Cisarua dan Megamendung. Kini kondisi imigran di wilayah ini lepas kendali.

Pengawasan yang sebelumnya ketat, kini mereka liar. Untuk menuju Australia dari Indonesia, bagaikan perjalanan biasa saja. Tiap malam mereka berkemas meninggalkan wilayah Puncak. 


Menurut sumber, Warno yang berhasil mengendus keberangkatan para imigran, wilayah Puncak kini bukan daerah primadona untuk dijadikan tempat tinggal sementara. Bahkan, bagi keberangkatannya ke pesisir pantai selatan, mereka menyarter kendaraan dari luar wilayah Cisarua.

“Kami kedatangan orang timur tengah yang diduga sebagai pengungsi. Dari 5 orang tersebut, satu orang pintar berbahasa Indonesia. Dan mereka mencari mobil untuk mengantarkannya ke wilayah Garut. Ongkos yang mereka berikan juga cukup tinggi, mencapai 5 juta, jarak tempuh Ciawi-Garut,” tutur Warno warga Ciawi.

Pantauan di wilayah Puncak, keberadaan imigran gelap, kini mulai berkurang. Disamping telah pergi ke Australia atau dikembalikan kembali ke negara asalnya, mereka kini berangsur angsur pindah kontrakan rumahnya. Dan kini wilayah Ciawi menjadi sasaran para imigran tersebut. (cj/jurnal)





foto: doc Kantor Imigrasi Bogor

Diberdayakan oleh Blogger.