header_ads

Cegah Perkembangan ISIS Di Kota Bogor

BERITA BOGOR - Pertemuan ini sebagai langkah pemantapan antisipasi terhadap perkembangan paham ISIS di Kota Bogor.  
Dalam mengantisipasi perkembangan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor dan Polres Kota Bogor beserta Dandim 0606 mengadakan pertemuan dengan mengundang Babinkamtibmas, Babinsa, Lurah dan Camat se-Kota Bogor untuk memantapkan antisipasi perkembangan paham ISIS di Kota Bogor yang bertempat di Aula Praja Gupta Polres Bogor Kota, Kamis (18/9/2014).
Kapolresta Bogor, AKBP Bahtiar Ujang Purnama menekankan pentingnya para peserta dan semua masyarakat memiliki satu pengertian apa itu ISIS. “Karena sebagai aparat pemerintah kita harus lebih tahu daripada masyarakat apa itu ISIS terutama indikasi perkembangannya ISIS di Indonesia. Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang terbentuk dari gejolak dalam negeri di Irak dan Suriah. Berawal 18 Maret 2003 ketika pasukan multinasional memerangi Irak karena dianggap membuat senjata massal (tidak terbukti).

Serangan pasukan multinasional ini menimbulkan lahirnya beberapa kelompok pejuang yang pada 15 Agustus 2005 bersatu dan membentuk Majelis Syura Mujahidin yang akhirnya mendeklarasikan berdirinya Negara Islam Irak pada 13 Oktober 2006 dengan Umar Al-Baghdady sebagai emir (pemimpin). Abu Umar meninggal dalam pertempuran dan digantikan Abu Bakar Al-Baghdady sejak 15 Mei 2010. Pendeklarasian ISIS sendiri terjadi pada 9 April 2013 dengan pemimpin Abu Bakar Al-Baghdady.  

Tujuan ISIS adalah membangun pemerintahan sendiri di wilayah yang ditaklukan dengan cara melakukan serangan sektarian dan memaksakan pelaksanaan hukum syariah dengan segera. Dengan memakai sistem kekhilafahan, di Indonesia sendiri mungkin sudah banyak organisasi yang hampir mirip dengan organisasi satu ini, tetapi yang membedakan adalah ISIS sudah berani mengeksekusi siapapun yang bertentangan dan tidak sepaham dengan mereka.  

Berbagai kekerasan brutal seperti bom bunuh diri, pembantaian massal pada masyarakat tidak berdosa (wanita dan anak), penghancuran tempat ibadah dan menjarah bank serta meminta uang tebusan bagi warga asing yang disandera. Semua tindak kekerasan yang brutal tersebut mereka halalkan tanpa memandang agama dan suku, semua yang berbeda ideologi menjadi musuh ISIS. 

Beberapa ciri dan simbol keberadaan ISIS diantaranya penggunaan bendera hitam dengan tulisan Arab ditengahnya, ikat kepala dengan tulisan sama dengan bendera, penutup wajah cadar hitam dan pakaian yang serba hitam. Cara ISIS masuk ditengah masyarakat melalui pendekatan agama tertentu, karena agama berhubungan erat dengan keyakinan yang tidak memerlukan logika berpikir.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengajak warga Kota Bogor untuk berperilaku baik sebisa mungkin kepada sesama manusia tanpa memandang apa agamanya, agar bisa terjadi harmonisasi dan toleransi yang kuat antar agama di Kota Bogor. “Andai saja itu bisa kita lakukan, saya yakin Kota Bogor akan jauh lebih nyaman. Apabila ada gerakan yang mulai menyimpang ditengah masyarakat, segera laporkan kepada kepoisian agar segera disikapi,” harapnya dalam pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 210 orang ini. (ibp) Editor: Imam Bhakti Pratama



Diberdayakan oleh Blogger.