Rencana Penerapan Piping System
BERITA BOGOR - Rencana Pemkot Bogor menerapkan sistem pembuangan air limbah komunal dengan menggunakan pipa dan terpusat.
Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman didampingi Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat beserta Kepala Bappeda, Hari Sutjahjo, dan Kepala UPTD Pengolahan Limbah Sulaksani mengunjungi UPTD Pengolahan Air Limbah IPAL-IPLT di bilangan Kampung Ceger, Indraprasta, Selasa (7/10/2014).
Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman mengharapkan semua komplek perumahan kedepanya menggunakan sistem pembuangan air limbah komunal dengan menggunakan pipa dan terpusat, sehingga tidak menggunakan septic tank. "Kunjungan ini terkait dengan bantuan yang akan diberikan Provinsi Jawa Barat sebesar 3,7 miliyar, sehingga perlu melihat langsung lokasi yang ada, sebelum dilakukan tahapan selanjutnya. Kalau memungkinkan, akan dibuatkan perwali yang mengatur hal tersebut. Manfaat penyaluran air limbah terpusat diantaranya waktu penggunaan jangka panjang, mampu menampung semua air limbah rumah tangga, tidak memerlukan septic tank, tidak perlu penyedotan tinja, mengurangi pencemaran lingkungan dan biaya yang ringan," tuturnya.
Kasubag TU UPTD Pengolahan Air Limbah, Rina Aspari Argarini menjelaskan IPLT Kota Bogor saat ini bermuara di UPTD Pengolahan Air Limbah IPAL-IPLT di bilangan Kampung Ceger. "Sedangkan untuk IPAL masih terkendala belum tersedianya sistem pipa yang terintegrasi, jadi masih melayani komplek perumahan sekitar lokasi saja yang sudah terhubung dengan pipa. Salah satu manfaat lain yang didapat dengan sistem komunal adalah gas metan yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti di wilayah Kelurahan Sindangsari Kecamatan Bogor Timur," urainya.
Kepala Bappeda, Hari Sutjahjo mengungkapkan pada masa mendatang akan dibangun UPTD Pengolahan Air Limbah IPAL-IPLT di wilayah Kayumanis. "Sesuai dengan masterplan pengolahan air limbah di Kota Bogor maka untuk masa mendatang akan dibangun UPTD Pengolahan Air Limbah IPAL-IPLT di wilayah Kayumanis. Nantinya semua akan bermuara disana, saat ini sebelum pipa besar dari Tajur sampai Kayumanis terpasang dibangun embrio unit pengolahan limbah cair seperti ditempat ini, diantaranya di wilayah Paledang, Ciluar dan Katulampa. Jadi dimasa depan kita akan menggunakan piping system,” tutupnya.
UPTD PAL yang dibangun tahun 1997 dengan luas 1,4 hektar ini mampu melayani 600 sambungan rumah, sedangkan IPLT yang ada memiliki kapasitas 30 meter kubik perhari, serta memiliki sistem pengolahan biologis dengan fungsi pengolahan air limbah dan penyedotan lumpur tinja, memberikan jasa kakus dan perpipaan air limbah skala kawasan. (ibp) Editor: Imam Bhakti Pratama