header_ads

Warga Bogor Dambakan Pemimpin Religius

Sosok religius didambakan warga Bogor 

BERITA BOGOR | www.beritabogor.com - BOGOR - Direktur Lembaga Kajian dan Analisa Publik, Rico Pasaribu menyebutkan, menjelang perhelatan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2018 nanti, mayoritas warga di Kabupaten Bogor menginginkan sosok kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023 adalah sosok yang religius. 

"Hasil survei memperlihatkan, masyarakat Kabupaten Bogor cenderung memilih calon kepala daerah yang berlatar belakang agamis seperti santri dan tokoh ulama," ungkap Rico, Rabu (12/07/2017). 

Harapannya, lanjut dia, dengan harapan bisa menjadi pemimpin yang amanah dalam mengelola daerah. Artinya, masyarakat di Bumi Tegar Beriman tidak melihat faktor Partai politik (Parpol) sebagai alasan untuk memilih calon pasangan kepala daerah.

Ia menjelaskan, penilaian tersebut berdasarkan hasil survei Lembaga Kajian dan Analisa Publik yang dilakukan dari tanggal 5 Mei hingga 10 Juli 2017 di 40 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Dengan alasan, sosok calon kepala daerah yang agamis akan jujur, bisa dipercaya dan bebas korupsi.

"Mereka juga ingin kepala daerah yang perhatian kepada rakyat, agamis dan amanah. Sosok ramah dan santun juga  penting, tapi sosok enak dipandang ataupun berasal dari kader Parpol tidak penting," imbuhnya 

Masyarakat, kata Rico lagi, memiliki kekecewaan terhadap kader partai politik karena maraknya kasus-kasus korupsi yang menjerat wakil rakyat ataupun petinggi-petinggi parpol. Sosok santri ataupun tokoh ulama, sambungnya, tetap harus berpasangan dengan kandidat yang berlatar belakang birokrat agar bisa mengelola sistem pemerintahan.

"Mayoritas masyarakat menginginkan ada sosok agamis dalam pemilihan kepala daerah nanti. Mereka setuju sosok yang agamis itu disandingkan dengan birokrat ataupun politisi," paparnya.

Soal maraknya bakal calon kandidat yang berlatar belakang kader parpol, tambahnya, kalah tipis pada indikator itu dibanding calon kandidat non parpol yang memiliki sosok agamis. Karena, sosok agamis diyakini akan perhatian kepada rakyat dan bebas korupsi.

"Setidaknya 65 persen responden setuju sosok Agamis seperti Santri atau tokoh ulama, sisanya 25 persen setuju dari kader parpol dan sebanyak 10 persen lagi menyatakan tidak peduli terhadap siapapun yang maju di Pilkada karena merasa kecewa dengan sistem pemerintahan saat ini," tandasnya. (rif)

Diberdayakan oleh Blogger.