Peringati HUT KORPRI Ke-39, PNS Bogor Donorkan Darah
Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan sejak pagi tampak berbaur dengan para pendonor. Begitu juga dengan Asisten Umum Setdakot Bogor Arif Mustofa Budiyanto, PNS di lingkungan Setdakota Bogor, Inspektorat, Dinsosnakertrans, BKPP, BPMKB, Kantor Ketahanan Pangan, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kota Bogor, perwakilan PDAM, KODIM, guru-guru dan lurah di Kota Bogor.
Ajakan dan imbauan untuk mendonorkan darah sudah diumumkan sejak Senin pagi melalui pengeras suara. Seperti biasa, KORPRI bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengumpulkan darah. Hasilnya, terkumpul sekitar 46 labu pendonor dari beragam golongan. Yang terbanyak, golongan B, dengan jumlah labu sebanyak 16 buah. Diikuti oleh golongan O, dengan 14 labu. Berikutnya adalan golongan A dengan 11 labu dan golongan AB dengan 5 labu.
Sama seperti tahun kemarin, jumlah PNS yang berniat mendonorkan darahnya terbilang cukup tinggi. Hanya sayang, tidak sedikit yang ditolak oleh pihak PMI.
Sekitar 30 orang PNS batal mendonorkan darahnya karena beragam alasan. Rata-rata, kegagalan disebabkan karena tensi terlalu tinggi atau terlalu rendah, HB kurang, sedang mengkonsumsi obat-obatan, tengah batuk/pilek atau tengah haid.
“Sudah lama saya tidak bisa mendonor, karena tensinya rendah. Kebetulan kali ini tensi darah saya baik,” ujar Ita, salah satu PNS yang mendonorkan darahnya. Walau dalam kondisi puasa, tidak menyurutkan niat Ita mendonorkan darahnya yang bergolongan O itu.
Secara fisik, memang tidak ada manfaat langsung yang diterima pendonor setelah mendonorkan darahnya. Namun dengan mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru, sedangkan fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan.
Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah seperti hepatitis A, C dan HIV/AIDS.
Pendonor yang secara teratur mendonorkan darah (setiap 3 Bulan) akan menurunkan Resiko Terkena penyakit Jantung terutama pada laki-laki sebesar 30% (British Journal Heart) seperti serangan jantung koroner dan stroke karena memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru.
Selain kegiatan donor darah, KORPRI Kota Bogor juga membuka stan pemeriksaan mata gratis dan layanan operasi katarak gratis. Namun sebelumnya, penderita katarak harus memeriksakan kondisi matanya terlebih dahulu. Dari hasil screening tahap I yang dilakukan oleh pihak Bank Mata dan Dinas Kesehatan Kota Bogor.
“Hari ini ada sekitar tujuh orang yang lolos screening tahap I. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan pada tanggal 19 November. Bila lolos, mereka akan menjalani operasi katarak di Gedung Bank Mata,” ujar dr. Adhari Zulkarnaen di Balaikota.
Lanjut Adhari, penderita katarak akan dibebaskan dari biaya operasi. “Semua ditanggung KORPRI,” ujarnya. (dian/bbc)
Tidak ada komentar