Jasinga dan Tenjo Minta Diperhatikan
Minimnya perhatian Pemkab Bogor terhadap pembangunan di Kecamatan Tenjo dan Jasinga, membuat kesal sejumlah tokoh dan mengancam akan bergabung dengan Banten.
Ketua LSM Khatulistiwa, Mu’rif al Ayubi mengatakan, banyak tokoh yang ingin bergabung dengan Provinsi Banten karena minimnya perhatian terhadap daerah perbatasan.
“Warga Jasinga dan Tenjo sudah frustrasi menjadi bagian dari Kabupaten Bogor. Berbagai keluhan tentang buruknya infrastruktur tak pernah didengarkan. Padahal, kami sudah cukup menderita dengan kondisi sekarang ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, ada wacana bahwa dalam waktu dekat, para tokoh akan berkonsolidasi guna menyampaikan aspirasi bergabung ke Provinsi Banten.
“Keinginan pemisahan hal yang wajar. Bandingkan saja, di wilayah perbatasan Banten, infrastruktur terus dibangun sehingga jalan enak dinikmati melalui betonisasi,” katanya.
Sementara itu, kondisi jalan di Jasinga hingga Jembatan Cikaniki, Kabupaten Lebak, Banten, dan Jalan Raya Jasinga sampai perbatasan Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, kondisinya seperti kubangan kerbau.
“Di musim kemarau, polusi debu masuk ke rumah warga. Tak menutup kemungkinan, wabah penyakit seperti batuk pilek, paruparu dan TBC akan menjadi derita warga,” tuturnya.
Camat tenjo, Wahyu Hadi Setiono mengatakan, telah mengajukan usul pembangunan jalan raya Tenjo- Jasinga dan Tenjo-Parungpanjang. Bahkan, usulan itu telah disampaikan ke tingkat provinsi melalui proposal Camat Tenjo, Jasinga serta Parungpanjang.
Berdasarkan informasi, kata dia, proposal itu telah disetujui pemprov dan akan dicairkan anggaran sebesar Rp30 milliar untuk tiga kecamatan. “Mudah-mudahan informasi itu benar dan pembangunan bisa secepatnya direalisasikan,” ucapnya. (ful)
Sumber: Radar Bogor 12/9/2011
Ketua LSM Khatulistiwa, Mu’rif al Ayubi mengatakan, banyak tokoh yang ingin bergabung dengan Provinsi Banten karena minimnya perhatian terhadap daerah perbatasan.
“Warga Jasinga dan Tenjo sudah frustrasi menjadi bagian dari Kabupaten Bogor. Berbagai keluhan tentang buruknya infrastruktur tak pernah didengarkan. Padahal, kami sudah cukup menderita dengan kondisi sekarang ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, ada wacana bahwa dalam waktu dekat, para tokoh akan berkonsolidasi guna menyampaikan aspirasi bergabung ke Provinsi Banten.
“Keinginan pemisahan hal yang wajar. Bandingkan saja, di wilayah perbatasan Banten, infrastruktur terus dibangun sehingga jalan enak dinikmati melalui betonisasi,” katanya.
Sementara itu, kondisi jalan di Jasinga hingga Jembatan Cikaniki, Kabupaten Lebak, Banten, dan Jalan Raya Jasinga sampai perbatasan Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, kondisinya seperti kubangan kerbau.
“Di musim kemarau, polusi debu masuk ke rumah warga. Tak menutup kemungkinan, wabah penyakit seperti batuk pilek, paruparu dan TBC akan menjadi derita warga,” tuturnya.
Camat tenjo, Wahyu Hadi Setiono mengatakan, telah mengajukan usul pembangunan jalan raya Tenjo- Jasinga dan Tenjo-Parungpanjang. Bahkan, usulan itu telah disampaikan ke tingkat provinsi melalui proposal Camat Tenjo, Jasinga serta Parungpanjang.
Berdasarkan informasi, kata dia, proposal itu telah disetujui pemprov dan akan dicairkan anggaran sebesar Rp30 milliar untuk tiga kecamatan. “Mudah-mudahan informasi itu benar dan pembangunan bisa secepatnya direalisasikan,” ucapnya. (ful)
Sumber: Radar Bogor 12/9/2011
Tidak ada komentar