Diskusi Antisipasi Tindakan Radikalisme

Prihatin terhadap berbagai tindakan radikalisme, DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Badan Komunikasi Pemuda Remajan Masjid Indonesia (BKPMRI) Kota Bogor menggelar diskusi yang dirangkaikan dengan pemutaran Film Roadshow Radikalisme Agama.
Diskusi yang di gelar di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Sabtu (12/11/2011) lalu, diikuti sekitar 150 orang dari berbagai latar belakang profesi, antara lain pelajar, mahasiswa dan praktisi. Sedangkan sebagai pembicara yakni Khotimi Bahri (ketua Lakspesdam NU kota Bogor) M.Subhi ( The Wahid Institute) H. Edgar Suratman, (ketua KWB Bogor) dan R. Daniel Rudi Haryanto ( Sutradara Film).
Ketua DPD BKPRMI H. Dede Supriatna S.Ag. mengatakan, pihaknya menggelar diskusi ini mengingat semakin menggejalanya pemahaman terhadap Islam.” Makanya acara ini sangat penting di tengah menggejalanya pemahaman islam yang ekslusif ,puritan dan tekstual, “ kata Dede.
Dede mengatakan, BKPRMI sebagai bagian dari ormas pemuda yang bersifat pengkaderan, melakukan hal ini sebagai upaya untuk menangkal benih-benih gerakan yang ekstrim dalam praktek beragama dan bernegara.
Sementara itu Khotimi Bahri Ketua Lakspesdam NU Kota Bogor dalam diskusi tersebut lebih memberikan gambaran tentang gerakan transnasional, yang lebih banyak mengadopsi nilai yang sering kali bertentangan dengan nilai danakar budaya Nusantara, sehingga seringkali menciptakan konflik di masyarakat.(eka)
Ketua DPD BKPRMI H. Dede Supriatna S.Ag. mengatakan, pihaknya menggelar diskusi ini mengingat semakin menggejalanya pemahaman terhadap Islam.” Makanya acara ini sangat penting di tengah menggejalanya pemahaman islam yang ekslusif ,puritan dan tekstual, “ kata Dede.
Dede mengatakan, BKPRMI sebagai bagian dari ormas pemuda yang bersifat pengkaderan, melakukan hal ini sebagai upaya untuk menangkal benih-benih gerakan yang ekstrim dalam praktek beragama dan bernegara.
Sementara itu Khotimi Bahri Ketua Lakspesdam NU Kota Bogor dalam diskusi tersebut lebih memberikan gambaran tentang gerakan transnasional, yang lebih banyak mengadopsi nilai yang sering kali bertentangan dengan nilai danakar budaya Nusantara, sehingga seringkali menciptakan konflik di masyarakat.(eka)
Sumber: Kota Bogor 12/11/2011
Tidak ada komentar