Kunjungan DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur

Studi banding ini secara langsung diterima oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Edy Junaedi.
Edy mengatakan, penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatandi Kabupaten Bogor ditunjang dengan
adanya sinergitas antara pemerintah, kalangan dunia usaha, dan masyarakat
sebagai modal utama terbentuknya kepemerintahan yang baik.
“Sikapi studi banding ini sebagai sarana pertemuan
yang saling memberi pengalaman juga pertukaran pikiran agar dapat meningkatkan
kerjasama dearah dalam berbagai bidang sebagai wujud kinerja pemerintahan dan
pembangunan yang baik”, ujar Edy Junaedi.
Ia menambahkan, melalui studi banding ini, ke depan
kita dapat meningkatkan kerjasama dalam rangka mengembangkan potensi unggulan
daerah baik di Kabupaten bogor maupun di Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi
Maluku, dengan berpijak pada komitmen untuk memberikan pelayanan prima bagi
masyarakat.
“Pelayanan prima merupakan isu yang paling penting,
seiring dengan banyaknya tuntutan masyarakat terhadap lembaga birokrasi serta
meningkatnya kecerdasan dan daya kritis masyarakat dalam menyikapi fenomena
yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan”, tandas Edy
Junaedi.
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
lanjutnya, melalui otonomi daerah menjadi tantangan tersendiri untuk
meningkatkan kekuatan, kemampuan, dan kemandirian daerah dengan memberikan
penekanan khusus pada aspek pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.
“Dalam implementasinya di tingkat desa maupun
keluurahan, kebijakan dan pelaksanaan pembangunan diarahkan untuk mengembangkan
kemandirian, keswadayaan dan keswasembadaan masyarakat setempat, dengan
didukung oleh penguatan kelembagaan dan kapasitas seluruh elemen masyarakat
sehingga mampu menjalankan perannya secara optimal”, ungkap Edy Junaedi.
Sementara itu, pimpinan rombongan Kabupaten Seram
Bagian Timur Provinsi Maluku, Muhammad Yusuf Baitaha mengatakan, studi banding
ini sebagai sarana untuk saling bertukar informasi karena banyak kekurangan
dari berbagai bidang dimana Kabupaten Seram Bagian Timur baru terbentuk pada
tahun 2003 salahasatunya membahas alih fungsi hutan.
“Kabupaten Bogor sebagai guru kami untuk membahas
berbagai Peraturan daerah (Perda) sebagai strategi dan bahan referensi untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah agar semakin berkembang seperti Kabupaten
Bogor ini, sebagaimana yang kami ketahui Kabupaten Bogor dinilai cukup baik di
negara ini”, ungkap Muhammad Yusuf Baitaha.
Ia menambahkan, aparatur penyelengaraan pemerintah
daerah, otonomi daearah sangat penting untuk meningkatkan pelayanan pembangunan
berhubung Komisi B DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku membidangi
keuangan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
“Studi banding ini dapat memberi banyak manfaat
untuk menguatkan penyelenggaraan pemerintahah daerah sebagai tanggung jawab
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah, hilangka asumsi
identik bahwa Bagian Timur itu daerah tertinggal, teisolir, serba kurang, maka
pentinglah belajar pada Pemerintah Kabupaten Bogor”, tegas Muhammad Yusuf
Baitaha.
Selain dihadiri oleh Asisten Pembangunan, studi
banding Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku ini juga dihadiri oleh
SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor. Dalam acara ini juga dilaksanakan pemberian
cinderamata dari Pemerintah Kabupaten Bogor pada Komisi B DPRD Kabupaten Seram
Bagian Timur Provinsi Maluku maupun sebaliknya. (ami/ice)
Tidak ada komentar