header_ads

Tawuran Pelajar Merambah Ke Babakan Madang


BABAKAN MADANG –Perkelahian pelajar bukan hanya ditemui di kawasan perkotaan, melainkan sudah merambah wilayah pedesaan. Seperti yang terjadi di Kampung Cipampuan Babakan Madang, Sabtu (7/4) siang kemarin, segerombolan pelajar yang berasal dari luar wilayah Kecamatan Babakan Madang membuat ulah yang meresahkan masyarakat setempat.

Berdasarkan saksi mata, puluhan pelajar berseragam putih abu-abu itu berdatangan dengan cara menumpang sebuah truk dari arah Jalan Raya Bogor dan turun di simpang pintu gerbang Sirkuit Sentul, lalu menyebar dan berteduh di bawah pohon yang ada di tepi Jalan Cipampuan Babakan Madang. “Saya kira mereka mau cari tumpangan truk lainnya, eh ternyata mau tawuran. Malah ada yang membawa gear motor yang diikat tambang, pak,” jelas Ridwan (47), pemilik warung klontong.

Dia mengaku sempat terkejut ketika para pelajar yang sebagian besar menggunakan baju lapisan menutupi seragam sekolah itu secara tiba-tiba berlarian mengejar tiga pelajar lainnya yang ada di tikungan Cipampuan. “Satu orang seperti memberi komado kepada gerombolan lalu berteriak-teriak, itu dia anaknya, kejar!. Warga disini yang melihat kejadian itu jadi kesal pak,” tambah dia.

Hal tersebut dibenarkan Adang (29), pemuda setempat, melihat aksi brutal pelajar tersebut sempat membuat dirinya geram. “Untungnya pelajar yang dikejar lari ke gang kampung sawah, jadi gerombolan itu ga berani masuk gang itu. Terus mereka kembali lagi ke simpang sirkuit sentul,” katanya kesal.

Ujang mengaku kesal lantaran selama ini di kampung tempat kelahirannya itu dinodai oleh aksi tawuran pelajar. Menurutnya kampong Cipampuan belum pernah ada kejadian tawuran pelajar selama ini. “Mereka bukan pelajar disini, apalagi bergerombol dengan tampang yang tidak satu orang pun yang saya kenal. Kalau pelajar disini mah saya hafal mukanya,” ujar dia.

Meskipun tidak mengakibatkan jatuhnya korban, namun kejadian itu sempat menggemparkan dan mengakibatkabn kemacetan di Jalan Cipampuan Babakan Madang, lantaran banyak sejumlah pengendara yang berhenti guna menghindari dampak kerusakan kendaraan akibat tawuran itu. 

Pantauan di lokasi, para pelajar brutal itu menghentikan paksa sebuah mobil bak terbuka di simpang pintu gerbang sirkuit sentul, lalu tanpa dikomando mereka menumpang kendaraan yang mengarah kearah Jalan Raya Sentul City dan Jalan Raya Bogor. 

Tak hanya itu, ketiga pelajar Babakan Madang yang sempat dikejar-kejar gerombolan pelajar brutal tadi nampak trauma saat keluar dari gang kampung sawah. Ketika ditanya dari mana asal sekolah para pelajar yang mengejar mereka, Adi (bukan nama sebenarnya-Red), pelajar salahsatu SMA di Babakan Madang, mengaku tidak mengenal rombongan yang hendak menyerangnya. 

“Saya mana tahu mereka dari mana, tiba-tiba mereka berlari kearah kami. Ya saya takut melihat mereka banyak sekali, daripada dikeroyok mendingan kabur masuk gang,” jawabnya gugup.

Saat dikonfirmasi, Perwira Pengawas Son Son di kantor Polsek Babakan Madang mengatakan pihaknya sudah menerjunkan dua petugas untuk melakukan pengecekan dilapangan guna mengantisipasi terjadinya perkelahian pelajar berlanjut. Pihaknya, melalui Binmas Desa sudah sejak lama bekerjasama dengan satgas-satgas SMU dan SMK di wilayah Kecamatan Babakan Madang untuk terus berkoodinasi dalam rangka pembinaan kepada para pelajar untuk menghindari perkelahian pelajar.

“Setahu saya belum pernah terjadi tawuran pelajar di wilayah kerja kami. Semua telah terkoordinasi dengan baik, sehingga laporan bisa cepat sampai melalui Binmas Desa kepada pihak kami untuk dilakukan langkah-langkah penanganannya,” terang dia kepada Bogor Ekspres di ruang kerjanya. (ICE)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.