Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia
KOTA BOGOR - Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 67 di Kota Bogor berlangsung khidmat.
Ribuan warga Kota Bogor sejak pagi sudah memadati Lapangan Sempur Kota Bogor guna mengikuti upacara HUT RI yang dipimpin langsung inspektur upacara walikota Bogor Diani Budiarto di Lapangan Sempur Bogor, Jum’at (17/8/2012).
Sekitar 35 siswa dan siswi se Kota Bogor bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berhasil dengan sukses mengibarkan bendera sangkasa merah putih. Peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Republik Indonesia juga digenapi dengan peringatan detik-detik proklamasi yang ditandai dengan bunyi sirene tepat pukul 10.00 WIB.
Upacara peringatan detik-detik proklamasi ini dihadiri oleh jajaran Muspimwil dan Muspida. Upacara diawali dengan pembacaan Teks Pancasila oleh Kapolresta Bogor AKBP Hilkman, selanjutnya teks UUD’45 oleh Kepala Kejaksanaan Negeri Bogor A.Gazali Hadari, Sedangkan Teks Proklamasi dibacakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor Mufti Faoqi.
Upacara juga diikuti oleh berbagai unsur lapisan masyarakat, mulai dari para pelajar SD, SMP dan SMA, anggota Pramuka dan PMR, Menwa, Korpri, DLLAJ, Denpom III/1, Pomad, Batalyon 23 Grop II, Pusdfiksi, Yonif 315, Lanud Atang Sanjaya, Satuan II Pelopor KS Tubun, Polres Bogor Kota, Korem 061/Surya Kencana, Kodim 0606, Linmas, KNPI dan Satpol PP.
Sejumlah tokoh seperti tokoh pejuang, tokoh agama, masyarakat Kota Bogor, ketua Organisasi Kejuangan, pimpinan SKPD, Camat dan Lurah Lurah se-Kota Bogor juga tampak memenuhi kursi undangan.
Dalam sambutannya Walikota Bogor Diani Budiarto mengungkapkan, bahwa hari ini sebuah peristiwa sejarah bangsa Indonesia yang terjadi 67 tahun silam seolah-olah terulang kembali.
Tanggal 17 Agustus hari ini jatuh pada hari Jum’at dibulan Ramadhan, sama persis dengan peristiwa ketika Presiden Soekarno yang didampingi Wakil Presiden Muhammad Hatta memproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang jatuh pada hari Jum’at di bulan Ramadhan tahun 1364 hijriah.
Bung Karno pada saat itu tetap dengan pilihannya untuk memproklamirkan Kemerdekaan RI pada haru Jum’at 17 Agutus 1945, walaupun sebelumnya sempat ada desakan dari para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklol agar Bung Karno memproklamirkan Kemerdekaan RI pada tanggal 16 Agutus 1945.
Sebagaimana ditulis oleh wanita pejuang Lasmidjhah, kata Diani, pada waktu itu Bung Karno meyakini bahwa tanggal 17 Agustus 1945 adalah kesempatan yang baik karena jatuh dihari yang suci dan dibulan yang suci pula. Sehingga Prokjlamasi Kemerdekaan diharapkan bisa menjadi kekuatan suci untuk menghantar sebuah bangsa menikmati kemerdekaan serta kemakmuran hidupnya.
Pada kesempatan tersebut Diani mengajak kepada segenap komponen bangsa untuk bahu membahu memperjuangkan nasib bangsa secara bersama-sama dengan meminggirkan kepentingan jangka pendek masing-masing kelompok atau individual.
“Tingkatkan kerjasama yang saling membangun, saling menguntungkan atas dasar saling percaya, saling menghoirmati didalam kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan kehidupan politik, “ ingatnya.
Selain itu, kata Diani, dukung kepempimpinan negara, kepemimpinan bangsa dan kepemimpinan masyarakat yang terpilih secara demokratis berdasarkan kehendak bersama, sehingga kewibawaan pemerintah tetap terpancar dan menghadirkan kekuatan bagi terpeliharanya kebersamaan, kesatuan dan ketertiban serta stabiulitas dibeberapa tingkatan. (yan/gus/met)
Upacara Penurunan Bendera
Ketua DPRD Kota Bogor Mufti Faoqi memimpin upacara penurunan bendera duplikat bendera pusaka dalam rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 67 tahun 201 yang dipusatkan di Lapangan Sempur Bogor, Jum’at (17/8/2011) sore.
Upacara penurunan duplikat bendera pusaka merupakan rangkaian dari upacara peringatan HUT RI ke 67 tingkat Kota Bogor. Upacara yang dilangsungkan mulai pukul 17.00 wib, menjadi tontonan menarik masyarakat, karena menjadi ajang ngabuburit menjelang buka puasa. Ratusan masyarakat menyaksikan upacara bendera dari atas lapangan Sempur Bogor.
Dalam upacara yang dihadiri Walikota Bogor Diani Budiarto, Ketua DPRD Mufti Faoqi dan jajaran Muspida Kota Bogor ini berlangsung khidmat. Tepat pukul 17.00 duplikat bendera pusaka yang dikibarkan oleh Paskibraka pada upacara mengenang detik-detik proklamasi akhirnya diturunkan.
Sementara itu sebagai penutup rangkaian kegiatan HUT RI ke 66 tingkat Kota Bogor, Walikota Bogor Diani Budiarto dan Sekretaris Daerah Kota Bogor Aim Halim Hermana bersilaturahmi dan buka bersama dengan anggota Paskibraka Kota Bogor di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Jum’at (17/8/2012) malam.
Petugas Paskibraka Sempat Nervous
Petugas pengibar bendera yang tergabung dalan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bogor telah selesai melaksanakan tugasnya mulai dari upacara pengibaran bendera hingga upacara penurunan bendera. Jumat (17/8/2012).
“Sempat nervous, dan sangat bangga bisa mengibarkan bendera merah putih” ujar Rudi selaku pembentang bendera merah putih dalam upacara hari kemerdekaan yang dilaksanakan di lapangan Sempur.
Rudiansyah bersama dua rekan lainnya, Bangga Abi Jabbar bertugas sebagai pengerek dan Dayu Permana sebagai pembawa bendera di tengah. “Sepanjang pelaksanaan tadi sih, ga ada kendala, lancar. Tapi ya nervous, kepikiran bendera bisa berkibar dengan baik apa engga”ujar Rudi dengan antusias.
Hal serupa juga dirasakan oleh seluruh pasukan. Mereka merasa sangat tegang menjelang bendera dikibarkan. Dan ketika dikibarkan, semuanya merasa lega dan bahagia.
Untuk menjadi anggota PPI tidaklah mudah, banyak tahapan yang harus dilalui. Tahapan yang harus dijalani seperti tes postur tubuh dan kekuatan fisik. Kurang lebih butuh tiga bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar terlihat sempurna pada hari pelaksanaan. (eka)
Tidak ada komentar